Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Brimob Aniaya Warga di Belu, Pengacara Korban Minta Kasus Diusut Tuntas

Kompas.com - 03/08/2022, 09:13 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pengacara korban penikaman anggota Brimob, Frederikus Yoseph Siku alias Edy (25), Ferdy Tahu Maktaen mendatangi Markas Kepolisian Resor Belu.

Ferdy bersama sejumlah warga Kota Atambua yang tergabung dalam Solidaritas Belu Bersatu (Sobat) datang ke Polres Belu untuk mempertanyakan progres penanganan kasus itu.

Baca juga: Anggota Brimob di Belu Tikam Petugas Kebersihan, Polisi: Pelaku Diduga Mabuk...

"Kami datang ke Polres Belu, Senin (1/8/2022) kemarin," ujar Ferdy, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa (2/8/2022) malam.

Menurut Ferdy, pihaknya ingin pengusutan kasus penikaman yang dilakukan oknum anggota Brimob berinisial TW (26), dilakukan secara transparan.

"Kami juga ingin pelaku penganiayaan ditindak secara tegas, sama seperti warga sipil lainnya jika melakukan perbuatan melanggar hukum," kata Ferdy.

Ferdy menyebut, jika warga sipil yang melakukan tindak pidana bisa langsung dijemput dan ditahan dalam waktu kurang dari 24 jam. Sehingga, oknum anggota Brimob pun harus diperlakukan sama.

Ferdy pun meminta Kapolri, Kapolda NTT, dan Kapolres Belu, agar tegas dalam menangani kasus ini.

Apalagi informasi yang beredar, lanjut Ferdy, oknum Brimob tersebut beberapa kali telah menganiaya warga dan tak pernah tersentuh hukum, karena menempuh upaya damai.

Ferdy pun mengakui, dari pihak TW telah berupaya untuk berdamai dengan keluarga kliennya.

"Soal upaya damai antara korban dan pelaku, bagi kami itu baik, hanya kalau bisa kita menghargai hukum yang ada, sehingga perdamaian tidak menghapus tindak pidana," tegasnya.

Soal hal lain, lanjut dia, itu menjadi kewenangan subyektif dari penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Belu, sehingga bukan menjadi ranahnya.

"Kami menghargai seluruh proses dan kami pun sangat berharap presisi yang dikumandangkan oleh Kapolri agar diterapkan," ujar dia.

Sementara itu, Kapolres Belu AKBP Yoseph Krisbianto mengatakan, pihaknya sedang menangani kasus tersebut.

"Kita sedang tangani. Untuk lebih detail langsung koordinasi dengan Kasat Reskrim," ujarnya singkat.

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Belu AKP Sujud Alif Yulamlam, belum membalas pesan yang dikirim Kompas.com sejak Selasa petang.

Sebelumnya diberitakan, Frederikus Yoseph Siku (25), petugas kebersihan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), terluka parah diduga ditikam anggota Brimob berinisial TW.

"Kejadiannya tadi subuh dan kami sudah lapor ke Kepolisian Resor Belu," ujar ayah kandung Frederikus, Denny Siku, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (30/7/2022) malam.

Baca juga: Warga Belu Temukan Bayi Terbungkus Plastik di Sungai Kering, Begini Kondisinya...

"Kondisi anak kami sekarang sudah agak stabil. Cuma masih sedikit pusing karena belum bisa makan. Sementara dibantu dengan infus," ujar Denny.

Denny pun sudah menyerahkan semua persoalan itu kepada aparat kepolisian setempat untuk diproses hukum. Dia berharap, kasus itu segera ditindaklanjuti hingga tuntas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com