Empat Pusaka Dalem Dikirab Keliling Pura Mangkunegaran Solo

SOLO, KOMPAS.com - Kirab pusaka dalem dalam rangka menyambut tahun baru Jawa 1 Suro yang digelar Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Temgah, pada Jumat (29/7/2022) malam, berlangsung khidmat.

Ada empat pusaka, terdiri tiga tombak dan satu joli yang dikirab keliling Pura Mangkunegaran.

Kirab dimulai sekitar pukul 19.30 WIB dilepas oleh Sampeyan Ingkang Jumeneng (SIJ) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X.

Baca juga: Malam 1 Suro, Pura Mangkunegaran Solo Gelar Kirab Pusaka Dalem, Ini Pesan Mangkunegara X

Kirab pusaka dalem dipimpin KRMH Roy Rahajasa Yamin sebagai cucuk lampah dan diikuti oleh keluarga, kerabat, dan abdi dalem Mangkunegaran, tamu undangan, serta masyarakat umum.

Hadir dalam kirab pusaka dalem Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

Kirab pusaka dalem mengambil rute dari gerbang utama Puro Mangkunegaran di Jalan Ronggowarsito, berbelok ke kanan ke Jalan Kartini, Jalan RM Said, Jalan Teuku Umar, dan kembali ke Puro Mangkunegaran.

Koordinator seksi kirab Pura Mangkunegaran Solo, Mas Ngabehi Bambang Suhendro mengatakan, prosesi kirab pusaka dalem Pura Mangkunegaran tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini tidak ada udek-udek. Udek-udek itu nyebar uang sama bunga di depan sana (Kagungan Dalem Ageng). Jadi kanjeng Gusti dulu (Mangkunegara IX) yang terakhir. Tapi sekarang Mangkunegara X tidak ada udek-udek," ungkap Bambang di sela-sela kirab pusaka dalem Pura Mangkunegaran Solo, Jumat malam.

Kirab pusaka dalem ini mengelilingi Kawasan Pura Mangkunegaran sebanyak satu kali. Selama pelaksanaan kirab berlangsung, tidak diperkenankan memakai alas kaki dan berbicara.

Adapun maknanya adalah manusia selalu berhubungan dengan bumi dan berbakti kepada Tuhan yang Maha Kuasa dalam keadaan suci. Peserta kirab juga memakai pakaian Jawi jangkep.

"Karena ini sifatnya sakral diharapkan tidak menggunakan tlumpah atau alas kaki. Kemudian topo bisu. Jadi berjalan itu tidak bicara," terang dia.

Setelah pelaksanaan kirab pusaka dalem, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi semedi di Pendapa Agung dan Paringgitan Puro Mangkunegaran hingga Sabtu (30/7/2022) dini hari.

Baca juga: Asal-usul Kebo Bule, Pengawal Pusaka Kyai Slamet dalam Tradisi Kirab Malam 1 Suro di Keraton Surakarta