Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Prada Sandi Darmawan, Bertugas di Papua, Pulang dalam Kondisi Tak Bernyawa, Diduga Tewas Dianiaya

Kompas.com - 20/07/2022, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Prada Sandi Darmawan (21), anggota TNI AL meninggal di Sorong, Papua Barat diduga karena dianiaya seniornya.

Sandi bertugas di Yonif 11 Brigif 3 Pasmar 3, Kota Sorong. Ia disebut meninggal di RSAL dr Oetojo, Kota Sorong pada Sabtu (16/7/2022).

Jenazah Sandi kemudian diterbangkan ke kampung halamannya di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Jenazah pemuda 21 tahun itu diterima oleh sang ayah, Mukit dan kakak kandungnya, Fuji Linda Lestari pada Minggu (17/7/2022) malam.

Baca juga: Prada Sandi Tewas Diduga Dikeroyok 6 Seniornya, Keluarga Belum Terima Hasil Otopsi

Saat mengetahui anaknya meninggal, sang ayauh langsung syok. Bahkan Mukit mengamuk hingga tak sadarkan diri.

"Maklum kalau bapak mengamuk karena syok melihat adik yang sebelumnya sehat tiba-tiba datang mayatnya," ucap kakak kandung almarhum, Linda Fuji Lestari, Selasa (19/7/2022).

Belum terima hasil otopsi

Fuji mengatakan pihak keluarga masih belum menerima hasil otopsi.

Alasannya karena pihak rumah sakit belum mengeluarkan hasilnua.

Selain itu ia mengatakan pihak TNI AL meminta keluarga agar menahan diri untuk tidak melakukan tindakan apapun karena kasusnya saat ini sudah ditangani oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XIV.

"Alasan dari pimpinan adik saya, hasil otopsi belum keluar dari rumah sakit sehingga hanya jenazah yang diserahkan ke keluarga," kata Fuji

Baca juga: Prada Sandi Darmawan Pulang dalam Kondisi Tak Bernyawa, Kakak: Kami Bingung, Apa Penyebab Kematian Adik Kami?

Menurutnya hasil otopsi akan digunakan Pomal untuk menyelidiki dugaan pengeroyokan oleh enam senior yang menewaskan Sandi.

"Katanya sudah ada 6 senior adik saya yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan yang akan diselidiki. Bahkan foto keenam senior itu sudah ada di kami," ungkap Fuji.

Ia juga meyebut ada dua ponsel Sandi yang disita. Dua ponsel tersebut sering digunakan Sandi untuk komunikasi dengan keluarga.

Selain itu ponsel tersebut terkoneksi dengan memerapa media sosial Sandi.

"HP Sandi ada dua. Satu disita Pomal dan satu lagi sudah ada di kami," terang Fuji.

Baca juga: Anggota TNI Tewas Diduga Dikeroyok 6 Seniornya di Sorong, Keluarga: Kami Syok, Tak Terdengar Sakitnya, tapi Dikirim Mayatnya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com