Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa, Pemilik Lahan Jelaskan Alasan Pembongkaran Pagar Tembok Ndalem Singopuran

Kompas.com - 19/07/2022, 20:30 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah memeriksa tiga orang terkait dugaan perusakan pagar tembok Ndalem Singopuran di Mapolsek Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (19/7/2022).

PPNS BPCB Jawa Tengah Harun Arosyid mengatakan, tiga orang yang diperiksa tersebut merupakan pemilik lahan berinisial F dan S serta seorang petugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukoharjo.

"Dinas satu orang dan pemiliknya dua orang. Kita akan kumpulkan bahan sebanyak-banyaknya," kata Harun kepada wartawan di Mapolsek Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa.

Menurut Harun untuk melengkapi data, tidak menutup kemungkinan masih akan ada saksi yang diperiksa dalam dugaan perusakan Ndalem Singopuran.

Baca juga: Alat Berat Diduga untuk Robohkan Pagar Tembok Ndalem Singopuran Kartasura Diamankan

Jika bahan yang dikumpulkan tersebut sudah cukup dan lengkap, pihaknya segera melakukan gelar perkara dugaan perusakan Ndalem Singopuran untuk tahap satu.

"Kalau memang masih ada akan kita lakukan pemeriksaan," ungkap dia.

Kuasa hukum pemilik lahan F dan S, Badrus Zaman mengatakan, kedua kliennya dimintai klarifikasi terkait pembongkaran pagar tembok Ndalem Singopuran.

Namun, masing-masing jumlah pertanyaan yang diberikan berbeda. Untuk F ada 20 pertanyaan. Sementara S sebanyak 23 pertanyaan.

"Ini baru klarifikasi. Kita akan hadapi," kata Badrus.

Badrus juga menambahkan pembongkaran pagar tembok tersebut dilakukan karena sering roboh. Pagar tersebut rencananya akan dirapikan dan perbaikan.

"Karena pagar itu sudah agak tidak bagus makanya kita robohkan nantinya mau diperbaiki. Itu kan pagarnya dekat jalan biar tidak membahayakan," katanya.

Dikatakan dia pada saat kliennya membongkar pagar tembok Ndalem Singopuran tidak ada pemberitahuan yang menyebutkan bangunan itu cagar budaya. Kemudian lahan tersebut bersertifikat hak milik.

"Kita yakin ini adalah sertifikat hak milik. Terus kemudian membongkar itu sama sekali tidak ada pemberitahuan bahwa ini cagar budaya," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com