Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirab Ingkung, Tradisi Leluhur Desa Gunung Condong yang Tetap Lestari di Tengah Covid-19

Kompas.com - 19/07/2022, 12:50 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Merti Desa (Bersih Desa) merupakan acara tradisional peninggalan dari nenek moyang secara turun temurun terus dilestarikan di desa–desa yang ada di Purworejo, Jawa Tengah.

Seperti halnya yang dilakukan di Desa Gunung Condong, Kecamatan Bruno, Senin (18/7/2022). Menjadi hal wajib yang harus ada dalam kegiatan ini salah satunya adalah Kirab Ingkung (Ayam Panggang).

Kegiatan yang dilaksanakan tiga tahun sekali ini terakhir dilakukan sebelum pandemi Covid-19, dengan sajian ingkung kurang lebih mencapai 7.500 potong.

Baca juga: Ritual Seblang, Tradisi Bersih Desa dan Menolak Bala oleh Suku Osing Banyuwangi

Saat pandemi seperti ini, kegiatan merti desa Gunung Condong tetap dilaksanakan untuk menjaga tradisi namun dilakukan secara terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Betu Sukiman selaku ketua panitia menjelaskan, berbeda dengan peringatan sebelumnya, merti desa tahun ini digelar sangat terbatas karena mengingat masih masa wabah.

Ia menyebut Merti Desa kali ini bertujuan untuk melestarikan adat istiadat dari para leluhur. Kirab ingkung tetap diadakan namun jumlahnya Ingkungnya jauh menurun dibanding Merti Desa sebelum pandemi.

"Saya berharap dengan Merti Desa masyarakat diberikan keselamatan lahir dan batin, serta guyup rukun, gemah ripah loh jinawi," katanya usai kegiatan.

Acara bersih desa diawali dengan ritual yang dilakukan oleh para sesepuh desa, yaitu ziarah ke beberapa punden atau makam leluhur yang selama ini jadi simbol pusat spiritual masyarakat setempat.

Meski digelar secara terbatas, Merti Desa Gunung Condong tetap meriah dengan hadirnya Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Kepala Dinporapar Stephanus Aan Isa Nugroho, perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Forkopimcam, serta tokoh masyarakat setempat.

Baca juga: Sultan HB X Minta Kirab Peringatan Penobatan Dialihkan Jadi Acara Bersih Desa

Setelah ziarah, warga beramai-ramai mengarak Ingkung yang disusun dipapan bambu dipadukan dengan hasil bumi masyarakat desa.

Ingkung atau ayam panggang dan hasil bumi tersebut disusun rapi hingga menjadi bentuk ambeng, atau dalam bahasa masyarakat setempat disebut dengan Ancak.

Yuli Hastuti sangat mengapresiasi kegiatan pelestarian tradisi leluhur ini meski dalam keterbatasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Ini merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi dan budaya bangsa. Merti desa, bersih desa, selamatan desa, sedekah bumi pada hakikatnya merupakan sebuah kegiatan yang menjadi simbol rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan-Nya, " ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Yuli mengajak masyarakat Desa Gunung Condong untuk menangkap peluang, terus kreatif, berinovasi, menggali dan mengembangkan potensi yang ada di desa Gunung Condong.

"Mari kita optimalkan potensi yang ada dengan dukungan dari semua lapisan masyarakat dan Pemerintah kita bangun Purworejo yang lebih maju," katanya.

Baca juga: 1 Kelurahan dan 2 Desa di Nunukan Tidak Terjangkau PPDB Zonasi, Disdikbud Kaltara Siapkan Solusi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Regional
Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Regional
Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Regional
Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Regional
Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Regional
Duduk Perkara Hoaks ODGJ 'Dijual' Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Duduk Perkara Hoaks ODGJ "Dijual" Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Regional
Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Regional
Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Regional
Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Regional
Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com