Saat ini, wilayah dakwah Sunan Muria masuk dalam wilayah Desa Colo, Kecamatan Gawe, Kudus, Jawa Tengah.
Sunan Muria yang lebih senang tinggal di daerah terpencil memang senang bergaul dengan rakyat jelata.
Metode dakwah yang membuatnya mudah diterima adalah dengan mengajarkan berbagai keterampilan pada masyarakat seperti bercocok tanam, kesenian, dan berdagang.
Cara dakwah lewat kesenian yang digunakan hampir serupa dengan sang ayah yaitu menggunakan gamelan, wayang, dan tembang Kinanthi serta Sinom.
Sunan Muria juga berdakwah dengan menggunakan tradisi setempat yang diubah dengan memasukkan nilai-nilai Islam yang sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat setempat.
Salah satu tradisi yang diubah oleh Sunan Muria adalah bancakan (selamatan) yang diubah menjadi kenduri untuk mengirim doa kepada para leluhur melalui doa-doa Islam.
Tak hanya itu, cara dakwahnya juga dikenal memiliki nilai-nilai yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan.
Salah satunya adalah tradisi Guyang Cekathak di dekat Sendang Rejoso yang merupakan tradisi meminta hujan dengan mencuci (guyang) pelana kuda milik Sunan Muria.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id
gramedia.com
kompas.com
regional.kompas.com