KOMPAS.com - Sunan Gresik adalah salah satu Wali Songo dan menjadi wali pertama yang menyebarkan agama Islam di Jawa.
Meski asal-usulnya masih diperdebatkan, namun beliau diduga berasal dari wilayah Magribi, Afrika Utara yang kemudian ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam ke Asia Tenggara.
Baca juga: Sunan Gresik, Wali Pertama Penyebar Islam di Tanah Jawa
Sebutan sebagai Sunan Gresik didapatnya karena wilayah yang disinggahi pertama kali dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa ialah Gresik.
Baca juga: Makam Sunan Gresik Tak Pernah Sepi
Berikut adalah beberapa informasi tentang Sunan Gresik yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: Mengenal Wali Songo, Nama Lengkap, dan Wilayah Penyebaran Agama Islam di Jawa
Dilansir dari laman UIN Malang, nama asli Sunan Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim namun juga dikenal dengan sebutan Makhdum Ibrahim Al-Samarqandi.
Ayah Sunan Gresik bernama Barakat Zainul Alam, seorang ulama besar dari Maghrib atau Maroko, Afrika Utara.
Inilah sebabnya Sunan Gresik mendapat sebutan Syekh Maghribi ya dinisbahkan dari asal dan keturunannya.
Sunan Gresik juga memiliki silsilah keturunan yang dekat dengan Rasulullah SAW yaitu dari jalur Siti Fatimah atau Husain bin Ali.
Dilansir dari Tribunnews Wiki, sebelum singgah di Gresik Beliau sempat singgah di Champa (Vietnam) dan menikahi putri Raja Champa Dinasti Azmatkhan I yang bernama Siti Fathimah.
Dari pernikahannya tersebut, Sunan Gresik memiliki dua putra, yaitu Raden Rahmat atau Sunan Ampel dan Sayid Ali Murtadha atau Raden Santri.
Setelah cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, beliau melanjutkan dakwahnya ke pulau Jawa dan meninggalkan keluarganya.
Sementara kedua anaknya baru mengikuti jejak Sunan Gresik menyebarkan agama Islam di pulau Jawa setelah dewasa.
Sunan Gresik pertama kali berlabuh Gresik, pelabuhan besar yang saat itu menjadi bandar Kerajaan Majapahit.
Pada masa kedatangannya masyarakat Gresik saat itu masih banyak yang memeluk agama Hindu dan Buddha.
Sebelum berdakwah, beliau kemudian menggunakan waktunya untuk berkeliling kota Gresik sebagai pedagang dan tabib sambil mempelajari bahasa dan budaya setempat.