Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Ma'badong: Makna, Pola Lantai, dan Aturan

Kompas.com - 16/07/2022, 18:36 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tari Ma'badong berasal Sulawesi Selatan.

Tari Ma'Badong merupakan rangkaian prosesi Ma'Badong yang dilakukan dalam bentuk tarian dan nyanyian.

Prosesi Ma'badong merupakan adat Toraja dalam upacara kematian Rambu Solo.

Upacara kematian yang mewajibkan keluarga untuk membuat pesta sebagai tanda penghormatan kepada orang yang telah meninggal.

Makna Ma'badong

Bagi suku Toraja, riwayat leluhur perlu dijaga dengan cara menghormati mereka yang telah meninggal.

Ma'badong merupakan tarian dan nyanyian tanpa diiringi alat musik, mendeklamasikan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada orang yang telah meninggal atau ratapan-ratapan kesedihan dari orang yang ditinggalkan.

Baca juga: Rambu Solo, Tradisi Pemakaman Unik di Tana Toraja

Makna yang terkandung dalam ritual ma'badong adalah solidaritas dan religius.

Masyarakat Toraja percaya dengan adanya Tuhan yang memberikan kehidupan, keberkahan, keselamatan, maupun yang berupa penderitaan dan kesengsaraan.

Pola Lantai Tari Ma'badong

Ma'Badong artikan sebagai melakukan tarian dan nyanyian.

Tari Ma'badong memiliki pola lantai dalam bentuk berkelompok dalam lingkaran besar dan bergerak.

Para peserta (Pa'Badong) saling berpegangan tangan menggunakan jari kelingking.

Tarian dilakukan oleh laki-laki dan wanita setengah baya atau tua. Tarian dilakukan di tanah lapang yang luas.

Umumnya peserta berpakaian hitam-hitam dan menggunakan sarung hitam atau memakai pakaian adat Toraja.

Baca juga: Tari Pakarena Asal Sulawesi Selatan: Sejarah, Gerakan, Properti, dan Musik Pengiring

Para peserta melingkar dengan semua anggota tubuh bergerak, seperti menggerakkan kepala ke depan dan ke belakang, tangan saling bergandengan, dan mengkaitkan jari kelingking.

Lingkaran tersebut dapat diperluas maupun dipersempit dengan cara peserta maju lalu mundur kembali. 

Gerakan lainnya berputar lalu namun tidak tertukar dengan peserta lain di sisi kanan atau kiri.

Tari Ma'badong ini berlangsung hingga tiga hari tiga malam, sambung menyambung.

Peserta juga menyanyikan syair-syair dalam adat ini.

Aturan Tari Ma'Badong

Tari Ma'badong ini tidak boleh ditarikan sesuka hati.

Tarian tidak boleh dilakukan jika tidak ada orang yang meninggal, hal ini telah menjadi ketentuan adat orang tua zaman dahulu.

Baca juga: Tari Tor-Tor Massal, Daya Tarik Festival Danau Toba

Jika tarian diadakan tanpa ada orang yang meninggal berarti menyetujui jika ada orang yang tangah meninggal.

Sumber:

core.ac.uk

jadesta.kemenparekraf.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com