Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abrasi di Pantai Mapak Indah Mataram, Sejumlah Bangunan Terancam Ambles

Kompas.com - 14/07/2022, 07:20 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Abrasi yang terjadi di sepanjang Pantai Mapak Indah, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dikhawatirkan mengancam kehidupan warga. Sebab, sejumlah bangunan yang berdiri di pesisir tergerus air laut.

Pantauan Kompas.com di sekitar Pantai Mapak Indah, Rabu (13/7/2022), air laut pasang mencapai lokasi bangunan rumah warga dan kafe yang berjejer di pinggir pantai. Bangunan itu terancam ambles akibat tergerus air laut.

Selain itu, beberapa kali hempasan air laut mencapai jalan kampung Pantai Mapak Indah. Namun, air laut yang mencapai jalan kampung tidak berlangsung lama dan tidak mengganggu aktivitas warga.

Baca juga: 11 Hektar Pantai di Subang Tergerus Abrasi, Satu Desa Nyaris Hilang Ditelan Laut

"Ya, seperti ini kalau air pasang, terus ini bangunan kafe kena abrasi. Kalau tidak kokoh ya ambles," kata H Mahendra Hendrawan, pengelola kawasan wisata Mapak Indah, Rabu (13/7/2022).

Bahkan, ada bangunan kafe yang bagian bawahnya telah abrasi, hanya tersisa di bagian pinggir bangunan yang sebagian besar disangga dengan bambu dan karung berisi pasir.

Meski begitu, aktivitas di kafe di sepanjang pantai sedang ramai saat sore hari. Para pengunjung ingin menyaksikan sunset di pantai.

Baca juga: Terdampak Abrasi, 2.000 Hektar Lahan Produktif di Pesisir Brebes Jadi Lautan

"Ini merupakan lokasi melihat sunset yang sempurna, sangat indah, hanya di sini yang paling indah," kata Hendrawan atau Wawan.

Syamsul (40), seorang pengelola kafe mengaku berhenti berjualan untuk sementara waktu karena barang jualannya habis dihantam air rob dan ancaman abrasi.

"Khawatir saja, sementara istirahat dulu, kondisinya belum aman," katanya.

Sementara ini, warga kawasan Pantai Mapak Indah menggunakan karung berisi pasir sebagai tanggul sementara untuk mencegah kerusakan di pinggiran pantai yang tergerus air laut.

Warga berharap Pemerintah Kota Mataram segera membantu mengatasi masalah abrasi yang mengancam bangunan di pinggir pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com