Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibunda Brigadir J Tak Henti Menangis, Kematian Putranya Menyisakan Duka dan Misteri bagi Keluarga

Kompas.com - 14/07/2022, 07:07 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak, tak henti menangisi kepergian putranya.

Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, mengatakan, duka yang mendalam membuat Rosti sampai kurang tidur dan istirahat.

"Kurang tidur. Banyak nangis juga. Kepikiran dan bersedih meninggal dunia anaknya. Jadi, wajar kesehatannya terganggu," ujarnya, Rabu (13/7/2022).

Rohani menuturkan, kesehatan Rosti kembali melemah sewaktu berziarah ke makam anaknya bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi pada Rabu sekitar pukul 10.30 WIB.

Dalam ziarah tersebut, Rosti menangis histeris.

"Malam masih juga menangis. Tadi berziarah menangis. Kami cerita sedikit, nangis," ucapnya.

Baca juga: Menangis Sepanjang Malam, Kesehatan Orangtua Brigadir J Melemah

Dikutip dari Tribun Jambi, dalam sebuah video, ibunda Brigadir J sudah meneteskan air mata semenjak tiba di makam anaknya untuk berziarah.

Saat keluarga akan meninggalkan lokasi itu, tangisan Rosti kembali pecah.

"Kami tinggalkan kamu di sini ya nak. Rohmu akan naik dan bersama Tuhan," ungkapnya.

Kalimat itu diulangi beberapa kali bersamaan dengan tetesan air matanya.

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, menjelaskan, Rabu itu, kondisi istrinya lemah dan wajahnya pucat. Rosti dan keluarga lantas dicek kesehatannya oleh petugas.

"Tadi Kapolda melihat istri saya terlihat pucat. Maka mereka (Polda Jambi) kirim tim kesehatan. Kesehatan kami dicek dan dikasih vitamin. Tensi masih pas," tuturnya.

Baca juga: Ayah Brigadir J Bingung, Pernyataan Polisi ke Publik Beda dengan yang Disampaikan di Rumahnya

 

Menyisakan misteri

Ilustrasi tanda tanyaShutterstock Ilustrasi tanda tanya

Kematian Brigadir J dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022),  menyisakan misteri bagi keluarga.

Keluarga menilai ada sejumlah kejanggalan pada kejadian tersebut.

Pada Selasa (12/7/2022), Samuel membeberkan bahwa terdapat perbedaan pernyataan polisi saat di publik dengan yang disampaikan kepada keluarga.

Kejanggalan-kejanggalan itu di antaranya seputar rusaknya closed-circuit television (CCTV) di rumah Kadiv Propam Polri pada dua minggu sebelum kejadian. Hal ini berbeda dengan pernyataan rombongan dari Mabes Polri kepada keluarga.

Baca juga: Keluarga Sebut Kematian Brigadir J Janggal, Sang Ayah Tuntut Keadilan

Sewaktu mengunjungi rumah duka di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Senin (11/7/2022), pihak dari Mabes Polri itu menyebutkan bahwa ada CCTV di rumah Ferdy Sambo, tetapi letaknya bukan di kamar utama.

"Alasan mereka, bawahan dari Pak Hendra berpangkat Kombes, kalau rumah dinas memang CCTV tidak sebanyak di rumah pribadi," jelasnya.

Selain itu, keluarga Brigadir J diberi tahu bahwa baku tembak terjadi pada jarak 5-7 meter. Namun, kata Samuel, yang muncul ke publik jaraknya sampai 10 meter.

"Anak saya pintar. Untuk itu, dia ditarik ke Mabes Polri. Tak mungkin dari 7 tembakan, tak satu pun mengenai tubuh Bharada E," terangnya.

Baca juga: 5 Kejanggalan Tewasnya Brigadir J di Rumah Kadiv Propam, Salah Satunya Kontak Seluruh Keluarga Diblokir

Di samping itu, Samuel juga meminta kepada rombongan tersebut agar ponsel anaknya dikembalikan. Namun, ponsel Brigadir J disebut hilang.

"Saya sudah minta 3 ponsel anak saya beserta pakainnya, tapi rombongan dari Mabes bilang ponselnya hilang," bebernya.

Dilansir dari pemberitaan Kompas TV pada Rabu (13/7/2022), atas kasus ini, Samuel berharap proses hukum benar-benar ditegakkan.

“Yang penting kalau memang diadili, seadil-adilnya lah, transparan, jangan direkayasa,” tandasnya.

Baca juga: Keluarga Ungkap Kejanggalan Kasus Penembakan Brigadir J, Ini Sikap Kompolnas

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: Reni Susanti, Gloria Setyvani Putri), TribunJambi.com, Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com