Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Minta Warga Semarang Mengirimkan Foto Pelat Nomor Pengendara yang Rusak Pembatas Jalan

Kompas.com - 12/07/2022, 13:29 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Beberapa waktu yang lalu viral di media sosial pengendara yang diduga sengaja merusak cone pembatas jalan di Jalan Sultan Agung Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Meski sudah terekam CCTV, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang masih kesulitan mengidentifikasi pelaku perusakan cone pembatas jalan tersebut.

Kabid Pengendalian dan Ketertiban Dinas Perhubungan Kota Semarang, Antonius Haryanto atau yang akrab dipanggil Toni mengatakan, saat kejadian arus kendaraan cukup ramai.

"Sementara posisi kamera cukup jauh, sehingga identifikasi cukup sulit. Selain itu, CCTV yang terpasang di lokasi kejadian belum mendukung deteksi wajah," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Viral Video Sekelompok Pemuda di Semarang Rusak Pembatas Jalan, Ini Keterangan Dishub

Karena kesulitan mengidentifikasi melalui kamera CCTV, pihaknya meminta agar masyarakat yang merekam kejadian tersebut bisa mengirim identitas kendaraan dan pelaku.

"Kalau ada warga yang mendokumentasikan pelat nomor kendaraan yang depan bisa lapor atau kirim video dan foto ke akun kita," kata Toni.

Selain itu, dia juga menemukan jika salah satu kendaraan kelompok pemuda yang merusak pembatas jalan itu juga tak memasang pelat nomor kendaraan.

"Yang belakang itu juga tidak memakai pelat kendaraan," ujarnya.

Baca juga: Video Viral Diduga Geng Motor Aniaya Pengunjung Warkop Mie Aceh di Medan

Menurutnya, apa yang dilakukan pelaku sudah masuk pidana karena dianggap merusak layanan publik dan meresahkan pengguna jalan.

"Perusakan terhadap rambu yang punya publik. Yo ngisin"i toh (Ya memalukan)," keluhnya.

Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar tak merusak rambu lalu lintas.

"Rambu itu digunakan untuk mengatur, memperlancar dan membantu agar lalu lintas berjalan dengan baik," jelasnya.

Jika rambu lalu lintas dirusak dapat membahayakan pengendara atau pengguna jalan yang melintas dan bisa menyebabkan kecelakaan.

"Itu memalukan sendiri kita sebagai warga Kota Semarang," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com