Perjumpaan kerak perut-pucat di Danau Limboto ini mengindikasikan sedang mencari makan di lahan terbuka, di antara kerumuman sapi dan bertengger di atasnya.
“Saat perjumpaan pertama, terlihat sekali paruh dan kakinya yang berwarna kuning kecoklatan dengan dominasi warna bulu gelap. Kami bersiap untuk mendokumentasikan dengan kamera lensa panjang yang ada di dalam tas, namun burung terbang karena ada orang yang lewat di dekatnya. Kami hanya dapat mengambil gambar pakai kamera kecil,” ujar Debby Mano.
Hanom Bashari, spesialis keanekaragaman hayati (biodiversity Specialist) Perkumpulan Biota Gorontalo memastikan burung yang dilihat Debby Mano adalah kerak perut-pucat.
“Saya pernah lihat di tepi Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Tapi di Palu Sulawesi Tengah belum pernah lihat. Sementara cuma tercatat di Sulawesi Selatan, sedikit di Palu, dan sekitar Manado,” ujar Hanom Bashari.
Burung kerak perut-pucat yang juga disebut sebagai jalak makassar ini juga tercatat keberadaannya di Danau Limboto. Ini merupakan catatan baru yang dilakukan oleh Perkumpulan Biota.
Sebelumnya, lembaga ini telah mencatat ada lebih dari 100 jenis burung di Danau Limboto, lebih dari sepertiganya merupakan jenis burung bermigrasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.