Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ribu Ikan Bandeng di Semarang Mati, Diduga akibat Limbah

Kompas.com - 04/07/2022, 12:16 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Penambak bandeng di Tambaklorok Kota Semarang, Jawa Tengah mengeluh karena 300 ribu ikan bandeng mati mendadak.

Penambak ikan bandeng Tambaklorok, Moh Sukidi mengatakan, ratusan ribu ikan bandeng miliknya mati di tambak setelah Lamicitra membuang air setelah diterjang air rob sejak 23 Mei 2022 yang lalu.

"Saya menduga bandeng saya mati karena air buangan itu. Air itu bercampur oli dan solar," katanya saat ditemui di Tambaklorok Semarang, Senin (4/7/2022).

Akibat musibah tersebut, Sukidi mengaku rugi Rp 140 juta. Masalah tersebut tambah runyam karena modal tambak bandeng itu berasal dari utang.

"Untuk modal awal Rp 90 juta. Ini ikan saya juga sudah tiga bulan. Ditotal dengan biaya pakan dan perawatan menjadi Rp 140 juta," kata dia.

Baca juga: Limbah Popok Bayi Timbulkan Bau Menyengat di Karawang, Polisi Periksa 3 Saksi

Dia menjelaskan, sejak Rabu (25/5/2022) ikan bandeng yang ada tambaknya sudah mulai stres. Pada Kamis (26/5/2022), ikan yang ada di tambaknya sudah mulai mengambang karena mati.

"Tanggal 26 Mei itu ikan saya sudah mati semua," paparnya.

Sukidi akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT 001 Tambaklorok bernama Arifin. Selain itu, dia juga sudah melapor kejadian tersebut kepada Ketua RW 016 Slamet Riyadi.

"Setelah itu saya diantar Pak Slamet lapor polisi," imbuhnya.

Selain itu, dia dan Slamet juga melaporkan kejadian yang merugikannya hingga ratusan juta itu kepada pihak kelurahan dan kecamata.

"Langsung tanggal 26 Mei itu saya berkirim surat ke Pelindo Tanjung Emas Semarang untuk meminta ganti rugi," paparnya.

Hingga akhirnya, pada Kamis (9/6/2022) dia mendapatkan balasan dari Pelindo. Pihak Pelindo mengarahkan agar Sukidi meminta ganti rugi kepada Lamicitra.

"Namun pihak Lamicitra enggan bertanggung jawab tanpa alasan yang jelas," keluhnya.

Menanggapi hal itu, General Manager Kawasan Industri Lamicitra Tanjung Emas Semarang, Yeru Salimianto membenarkan jika beberapa waktu yang lalu bertemu dengan Sukidi.

"Iya memang beberapa waktu yang lalu pernah bertemu dengan dia (Sukidi)," kata dia.

Dalam pertemuan tersebut, Yeru sudah menyampaikan jika pihak Lamicitra tak bisa memberi ganti rugi kepada Sukidi karena alasan musibah.

"Banjir rob kemarin itu musibah. Kita saja banyak aset yang tak bisa menyelamatkan," imbuh Yeru kepada Kompas.com

Selain itu, dia mengaku tak mengetahui jika di dekat Lamicitra terdapat tambak bandeng yang dimiliki oleh Sukidi.

"Ikan bandeng yang mati milik penambak itu ya bisa disebabkan dari apa saja," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com