PEMALANG, KOMPAS.com - Akibat depresi karena masalah ekonomi keluarga, G (59) warga Pemalang, Jawa Tengah nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya, Minggu (3/7/2022) sekitar pukul 09.30 WIB.
Menurut penuturan saksi yang juga anak korban, Puput (20), saat itu sekitar pukul 07.00 WIB, ia melihat ayahnya sedang duduk di belakang rumah.
Karena masih pagi, ia menawarkan ayahnya sarapan. Namun sang ayah menolak.
Puput lalu berpamitan untuk melanjutkan kegiatan membawa bekal makanan ke sawah dan meninggalkan ayahnya seorang diri di rumah.
Baca juga: Seorang Pria di Ketapang Kalbar Bunuh Istri, lalu Bunuh Diri
Saat pulang sekitar pukul 09.30 WIB, Puput mendapati ayahnya sudah tergantung di seutas tali di kayu usuk genteng dapur rumah.
"Saya kaget bapak saya sudah menggantung di ruang dapur," ucapnya dengan nada sedih.
Puput mengaku bingung bercampur sedih. Dengan spontan ia berteriak sambil menangis lari keluar rumah untuk memita bantuan warga.
Tidak lama kemudian Jefri datang dan keduanya kembali masuk ke dalam. Selanjutnya Jefri menjemput istri korban yang saat itu masih berada di sawah untuk segera pulang.
"Jefri kemudian melapor ke perangkat desa dilanjutkan ke Polsek Bantarbolang," tutur Puput.
Kapolsek Bantarbolang AKP Wahyudi Wibowo membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Jarang Bergaul, Pria di Buru Ditemukan Tewas di Kamar, Diduga Bunuh Diri
Bersama anggota, ia menuju ke TKP didampingi tim medis dari Puskesmas Bantarbolang untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan medis terhadap korban.
Hasil pemeriksaan medis yang dilakukan Abdul Hadi dan Rini (tim medis dari Puskesmas Bantarbolang), tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
"Korban murni meninggal karena gantung diri," jelasnya.
Kapolsek menyampaikan, dari hasil pemeriksaan, di sekitar TKP ditemukan seutas tambang berwarna kuning yang diduga kuat digunakan korban untuk melakukan bunuh diri.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, korban selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga," kata Wahyudi.
Menurutnya, kejadian tersebut benar-benar murni bunuh diri, dilihat dari ciri-ciri fisiknya.
Keluarga korban pun menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak akan menuntut kepada siapapun dan telah membuat surat pernyataan diketahui Kades Wanarata serta segera akan memakamkan jenazah.
"Keterangan dari keluarga, korban depresi masalah ekonomi, karena selama ini menganggur atau tidak bekerja," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.