Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Suhu di Bandung Sangat Dingin pada Pagi Hari namun Panas pada Siang Hari?

Kompas.com - 02/07/2022, 14:12 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Suhu kota Bandung dan sekitarnya terasa sangat dingin dalam beberapa hari terakhir, terutama pada malam hingga pagi hari.

Akan tetapi, memasuki siang hari, suhu di wilayah Bandung Raya terasa cukup panas dengan terik sinar matahari.

Suhu di sejumlah tempat di Kota Bandung bahkan tercatat mencapai 16-17 derajat celsius pada Kamis (30/6/2022).

Sementara itu, suhu siang hari di Kota Bandung pada Sabtu (2/7/2022) mencapai 30 derajat celsius.

Penjelasan BMKG Kota Bandung

Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Kota Bandung, Yan Firdaus Permadhi, suhu di Bandung terasa dingin pada malam hingga pagi hari namun panas pada siang hari adalah fenomena yang biasa terjadi.

Baca juga: Suhu Dingin di Yogyakarta Diperkirakan Berlangsung hingga Agustus

Fenomena tersebut terjadi karena wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau.

Yan mengatakan, kondisi itu terjadi karena awan yang terbuka menyebabkan sinar matahari mencapai permukaan Bumi pada siang hari sehingga suhu terasa panas dan terik.

"Sedangkan pada malam hari kondisi tutupan awan yang relatif terbuka menyebabkan panas yang diterima Bumi pada siang hari lepas kembali ke atmosfer dalam bentuk gelombang panjang," kata Yan kepada Kompas.com pada Sabtu (2/7/2022).

"Sehingga pada Subuh hingga pagi hari terasa dingin (di Bandung Raya)," imbuhnya.

Di samping itu, Yan menambahkan, menguatnya Monsoon Australia yang membawa massa udara dingin dan kering ke arah Pulau Jawa juga berpengaruh terhadap suhu udara pada pagi hari.

Dia menjelaskan, bulan Juni hingga Agustus merupakan periode musim dingin di Benua Australia.

Baca juga: Suhu Dieng Minus 1 Derajat Celsius, Embun Es Kembali Muncul

Suhu panas pada siang hari dan dingin pada pagi hari di wilayah Bandung Raya, menurut prakiraan BMKG, akan berlangsung selama musim kemarau atau setidaknya hingga akhir Agustus atau awal September 2022.

Yan mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana selama musim kemarau, seperti kekeringan atau kekurangan air bersih, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Potensi angin kencang juga masih berpeluang terjadi," ujar Yan.

Selain itu, Yan melanjutkan, masyarakat juga diharapkan dapat selalu menjaga kesehatan karena perbedaan suhu yang mencolok pada pagi dan siang hari.

Yan menekankan, masyarakat harus selalu update berita terkait cuaca dan iklim serta potensi bencana melalui sumber berita yang dapat dipercaya, seperti BMKG, BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan instansi pemerintah lainnya.

"Hindari mendapatkan dan menyebarkan berita hoaks yang dapat menyesatkan masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com