Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grebeg Besar Demak, Tradisi Jelang Idul Adha di Masjid Agung Demak

Kompas.com - 29/06/2022, 17:14 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Grebeg Besar adalah sebuah tradisi yang dilakukan setahun sekali di Masjid Agung Demak, tepatnya pada bulan Dzulhijjah.

Tradisi Grebeg Besar berasal dari dua kata Bahasa Jawa yaitu 'grebeg' dan 'besar'.

Baca juga: Mengenal Tradisi Grebeg, Peringatan Hari Besar Islam di Yogyakarta

Kata grebeg yang menyerupai bunyi angin yang menderu dapat diartikan sebagai pengiring atau perkumpulan.

Baca juga: Sejarah Grebeg Besar di Demak

Sedangkan kata Besar merupakan penyebutan untuk bulan Dzulhijjah dalam Bahasa Jawa.

Baca juga: Sejarah Masjid Agung Demak: Tahun Berdiri, Ciri Khas, dan Foto

Dari asal katanya, maka Grebeg Besar bermakna perkumpulan masyarakat di bulan Dzulhijjah.

Grebeg Besar dilaksanakan di Masjid Agung Demak setiap tahunnya untuk menyambut hari raya Idul Adha.

Sejarah tradisi Grebeg Besar di Masjid Agung Demak

Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, sejarah Grebeg Besar tak lepas dari upaya penyebaran agama Islam oleh Wali Songo.

Pada abad ke-15, Sultan Fattah dan Sunan Kalijaga yang berpengaruh di wilayah Demak menggunakan budaya sebagai salah satu media dakwah.

Beberapa acara dihelat yaitu Grebeg Maulid, Grebeg Dal, Grebeg Syawal dan Grebeg Besar sebagai sarana untuk memperkenalkan ajaran agama Islam.

Dari beberapa tradisi tersebut, Grebeg Besar yang dilaksanakan tiap tanggal 10 Dzulhijjah menjadi salah satu tradisi yang tetap dilestarikan.

Sementara dilansir dari Kompas.com (16/02/2021), konon acara Grebeg sudah ada sejak 1506 Masehi, tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit sebagai tradisi turun temurun yang diwariskan dan digunakan oleh raja-raja di Pulau Jawa.

Namun dalam perjalanannya, berkembangnya tradisi ini tidak dapat dipisahkan dari peran Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam.

Menurut Nur Ahmad dalam jurnal yang berjudul Perayaan Grebeg Besar Demak sebagai Sarana Religi dalam Komunikasi Dakwah, tradisi Grebeg Besar awalnya digunakan sebagai upacara peringatan hari jadi Masjid Demak yang dibangun oleh Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jawi serta Sunan Ampel.

Sebagai salah satu upaya untuk menarik hati masyarakat Demak yang belum memeluk agama Islam, kemudian dibuatlah acara Grebeg Demak.

Keberhasilan acara tersebut membuat banyak masyarakat yang berdatangan ke Masjid Demak untuk mengikuti acara Grebeg Demak.

Rangkaian kegiatan Grebeg Besar

Adapun upacara adat yang menjadi rangkaian kegiatan Grebeg Besar sebagai berikut:

1. Pisowanan

2. Ziarah ke makam Sultan Demak dan makam Sunan Kalijaga

3. Pembukaan Grebeg Besar

4. Selametan Tumpeng Songo

5. Iring-iringan prajurit patangpuluhan dan penjamasan

Pisowanan adalah prosesi sowan Bupati Demak beserta rombongan kepada Kasepuhan Kadilangu ke Pendopo Notobratan, dan selanjutnya Sesepuh Kadilangu dan keluarga akan bersilaturahmi kepada Bupati Demak.

Rangkaian acara kemudian akan dilanjutkan dengan berziarah ke makam Sultan Demak Bintoro ke Makam Komplek Masjid Agung Demak dan makam Sunan Kalijaga di Makam Kadilangu oleh Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda dan Kepala OPD.

Bupati Demak Eistianah takziah makam Raden Fatah dan Makam Sunan Kalijaga pada Kamis, (23/6/2022) mengawali adanya serangkaian kegiatan Grebeg Besar di Kabupaten Demak.Tribun Jateng/ Rezanda Akbar Bupati Demak Eistianah takziah makam Raden Fatah dan Makam Sunan Kalijaga pada Kamis, (23/6/2022) mengawali adanya serangkaian kegiatan Grebeg Besar di Kabupaten Demak.

Adapun pembukaan Grebeg Besar dilakukan di pendopo Kabupaten Demak.

Kemudian sehari sebelum Idul Adha, akan digelar acara Selametan Tumpeng Songo, dengan prosesi iring-iringan dilakukan dari pendopo Kabupaten Demak menuju serambi Masjid Agung.

Pada saat yang sama di lokasi kasepuhan akan digelar tradisi ancakan, yaitu sedekah selamatan yang menggunakan wadah yang terbuat dari ancak atau bambu.

Puncak acara pada tanggal 10 Dzulhijjah akan ada prosesi pawai iring-iringan dan penjamasan pusaka Sunan Kalijaga.

Prosesi penjamasan adalah penyerahan minyak jamas dari Bupati kepada Lurah Tamtomo.

Minyak jamas tersebut kemudian akan diarak prajurit patangpuluhan, disertai dengan pertunjukan rebana dan seni singo barong menuju ke pendopo Kadilangu.

Setibanya di pendopo kadilangu pasukan atau rombongan diterima oleh Pak lurah Kadilangu, kemudian minyak jamas diserahkan kepada Sesepuh Kadilangu untuk dilakukan prosesi penjamasan.

Sumber:
pariwisata.demakkab.go.id/tradisi-grebeg-besar/ 
pariwisata.demakkab.go.id
kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com