SEMARANG, KOMPAS.com - Para pencinta Korean pop (K-pop) atau sering disebut K-popers memiliki berbagai cara unik untuk menunjukkan dukungan dan kecintaan kepada idolanya.
Tidak hanya mendengar lagu-lagu favoritnya, para K-popers kerap membeli barang-barang pendukung, mulai dari light stick, photo card, pakaian, hingga album.
Di kalangan K-popers, mengoleksi berbagai barang milik idolanya merupakan hal lumrah. Salah satunya dilakukan oleh K-popers asal Kota Semarang, Nana.
Pada Oktober 2020, Nana memesan empat album Bangtan Sonyeodan (BTS) ke salah satu toko daring atau online shop (olshop) di Instagram. Tidak main-main, harga satu album tersebut berkisar Rp 800.000.
Nana pun harus menabung untuk mengumpulkan uang agar dapat membeli album tersebut.
“Karena seneng, pasti kalau ada yang bagus saya beli. Ini dititipin juga sama temenku,” ucap Nana kepada Kompas.com, Minggu (26/6/2022).
Baca juga: Kisah Army Semarang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan Berkat BTS
Bukan tanpa alasan Nana membeli album BTS. Selain karena hobi, menurut lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Semarang itu, membeli album sama dengan mendukung idolanya di industri musik di Korea.
“Ini juga cara kita berterima kasih karena sudah dihibur oleh mereka. Kalau di Korea, beli album Itu cara yang paling ampuh untuk mendukung agar mereka menang di chart musik, ”jelas Nana.
Sayangnya, selama proses pengiriman barang sekitar dua bulan, pesanan album Nana tidak kunjung datang. Meski begitu, Nana sempat tak sadar dengan keanehan itu.
Bahkan, dirinya sempat memesan dua album BTS lagi ke olshop yang sama. Keanehan terkuak setelah dirinya dan para K-popers lain tidak menerima kabar apa pun dari pemilik olshop.
Setelah diselidiki, ternyata pemilik olshop sama sekali belum memproses pesanan album tersebut. Bahkan, uang jutaan rupiah tersebut telah dibawa kabur untuk menikah dan bulan madu di Bali.
“Jadinya aku yang paling banyak ketipu di sini. Ada total hampir Rp 5 jutaan yang tidak bisa diselamatkan sampai sekarang. Saya juga harus balikin uang ke temen yang titip,” ucap Nana.
Tidak hanya itu, Nana juga beberapa kali tertipu saat membeli baju ala K-pop di olshop yang lain. Penipuan berkedok penjualan barang-barang K-pop memang sering kali terjadi di media sosial.
Berkali-kali menjadi korban penipuan, Nana akhirnya memutuskan untuk olshop K-pop sendiri. Dia mengembangkan toko daringnya itu di Kota Semarang
“Capek kena tipu. Saya tidak mau kalau orang lain ngerasain seperti apa yang saya rasain. Biar berhenti di saya, ya sudah saya fokus saja ngurusin olshop saya di Semarang,” tutur dia.