Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang | Mobil Pengangkut Uang Terjun ke Irigasi

Kompas.com - 28/06/2022, 06:00 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang Km 92 B atau arah Jakarta, Minggu (26/6/2022) sekitar pukul 20.00 WIB. Kecelakaan itu melibatkan 17 kendaraan.

Kecelakaan itu terjadi setelah Bus Laju Prima dengan nomor polisi B 7602 XA diduga mengalami rem blong.

Dalam kecelakaan itu tidak ada korban jiwa. Hanya saja, terdapat 4 orang luka berat dan 16 orang luka ringan. Korban kecelakaan langsung dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta.

Sementara itu, sebuah mobil pengangkut uang tercebur ke irigasi Bandung Tarum Timur (BT) 15, Desa Pucung, Kecamatan Koabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (27/6/2022).

Minibus itu diperkirakan mengangkut enam koper uang yang akan didistribusikan ke sejumlah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) hingga saat ini mobil itu belum bisa diangkat.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang

Ilustrasi kecelakaan kendaraan.Shutterstock Ilustrasi kecelakaan kendaraan.

Sebanyak 17 kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 92 B atau araj Jakarta, Minggu malam.

Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Ruas Tol Cipularang AKP Denny Catur mengatakan, kecelakaan itu terjadi berawal saat Bus Laju Prima dengan nomor polisiB 7602 XA melaju dari arah Bandung menuju Jakarta.

Saat tiba di lokasi kejadian, bus itu diduga mengalami rem blong hingga menabrak beberapa kendaraan di depannya.

"Kendaraan bus Laju Prima diduga mengalami rem blong sehingga menabrak kendaran di depannya," kata Denny saat dihubungi, Senin (27/6/2022).

Akibat kecelakaan tersebut, terdapat 4 orang luka berat dan 16 orang luka ringan. Korban kecelakaan langsung dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Km 92 Tol Cipularang Libatkan 17 Kendaraan, 4 Orang Luka Berat

 

2. Mobil pengangkut uang terjun ke irigasi

Tim SAR gabubgan tengah melakukan upaya evakuasi mobil pengangkut uang irigasi Bendung Tarum Timur (BT) 15, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Senin (27/6/2022).Dok. Tim SAR Gabungan Tim SAR gabubgan tengah melakukan upaya evakuasi mobil pengangkut uang irigasi Bendung Tarum Timur (BT) 15, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Senin (27/6/2022).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin mengatakan, minibus yang tercebur di irigasi itu menangkut enam koper uang yang akan didistribusikan ke sejumlah mesin ATM.

"Kayaknya buat ATM-ATM. Enggak tahu ATM mana, belum jelas," kata Yasin, saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Kata Yasin, kejadian itu berawasl saat minibus tersebut melaju dari Tirtamulya menuju Cikampek.

Sesampainnya di lokasi kejadian, diduga minibus itu terperosok ke irigasi yang airnya tengah besar hingga akhirnya tenggelam

Beruntung, dalam kejadian itu sopir dan petugas polisi yang berada di mobil tersebut selamat.

Baca juga: Mobil Pengangkut 6 Koper Penuh Uang Tercebur ke Irigasi di Karawang, Tenggelam dan Tak Kunjung Bisa Diangkat

 

3. Kesaksian korban selamat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang

Ilustrasi kecelakaan kendaraan.Shutterstock Ilustrasi kecelakaan kendaraan.

Salah satu korban selamat dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang bernama Julia menceritakan kondisi saat kejadian.

Saat kejadian, kata Julian, ia melihat sudah banyak kendaraan berserakan di sebelah kanan, kiri, dan depan.

Bukan itu saja, Julia juga mendengar sejumlah penumpang mobil yang terlibat kecelakaan meminta tolong.

"Kanan, kiri, depan, udah banyak mobil berserakan, udah banyak minta tolong," kata Julia dikutip dari Kompas TV, Minggu malam.

Baca juga: Korban Kecelakaan Tol Cipularang: Kanan Kiri Sudah Banyak Mobil Berserakan, Banyak yang Minta Tolong

 

4. Repotnya beli minyak goreng di pasar tradisonal pakai PeduliLindungi

Yuli salah satu pelayan di Toko Sembako Handoko Pasar Pagi Kota Cirebon, Jawa Barat, menunjukan minyak goreng curah yang baru saja dia bungkus, Senin (27/6/2022).KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Yuli salah satu pelayan di Toko Sembako Handoko Pasar Pagi Kota Cirebon, Jawa Barat, menunjukan minyak goreng curah yang baru saja dia bungkus, Senin (27/6/2022).

Sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Pagi, Kota Cirebon, Jawa Barat, mengeluhkan kebijakan jual beli minyak goreng curah yang harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Thomas Sindunata (63), salah satu pedagang di Pasar Pagi Kota Cirebon mengaku repot harus selelu membuka aplikasi tersebut.

Ia pun menilai, kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam membeli minyak menggunakan aplikasi PeduliLindungi ada pro dan kontra.

“Ya pro dan kontra. Bagi orang tua, pedagang, dan pembeli yang lama, yang tua sulit juga, enggak ngerti HP. HP yang sekarang, Andoid tuh. Mudahkan dan normalkan saja minyak, itu sudah cukup,” kata Thomas kepada Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Hal senada dikatakan pedagang lainnya bernama Handoro (58) yang mengatakan, sebagian pemebeli di pasar tradisional berusia lanjiut.

Karena tidak mau repot, kata Handoro, tidak sedikit pembeli menuruh tukang becak untuk bertransaksi.

Ia pun menyebut, kebijakan itu merepotkan dan kurang praktis.

“Kurang praktis, repot. Mayoritas pedagang kita di tradisional itu belum tentu punya HP yang sekarang. Banyak HP jadul. Jadi enggak bisa akses, repot. Juga banyak yang pakai tukang becak belinya, cukup titipkan catatan dan uangnya. Tukang becak tidak bawa HP, sulit kan?” kata Handoko.

Baca juga: Begini Ribetnya Membeli Minyak Goreng di Pasar Tradisional Pakai PeduliLindungi

 

5. Sahrul Gunawan unggah rumah dinas bocor, mantan Wakil Bupati Bandung tanggapi videonya

Mantan Wakil Bupati Bandung Gun-Gun Gunawan mengomentari video viral yang diunggah Wakil Bupati Syahrul Gunawan ihwal Rumah Dinasnya yang bocor.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Mantan Wakil Bupati Bandung Gun-Gun Gunawan mengomentari video viral yang diunggah Wakil Bupati Syahrul Gunawan ihwal Rumah Dinasnya yang bocor.

Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan mengeluhkan kondisi rumah dinasnya yang rusak.

Keluah itu disampaikannya melalui Instagram Story miliknya @sahrulgunawan.

Dalam ungahannya, ia mengunggah sebuah video yang memperlihatkan air hujan masuk cukup deras melalui langit-langit rumah dinasnya yang bocor.

Terkait dengan itu, mantan Wakil Bupati Bandung periode 2015-2022, Gun-gun Gunawan pun mengomentari unggahan video Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan tersebut.

Kata Gun-gun, seharusnya hal tersebut tak perlu terjadi. Pasalnya, tanggung jawab tersebut merupakan kewenangan Sekretariat Daerah (Setda).

"Harusnya Bupati dan Wakil Bupati tak terganggu dan pusing dengan hal seperti itu," ujar Gun-gun katanya kepada Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Menurutnya, setiap kerusakan di rumah dinas pejabat daerah merupakan tugas dari Setda, terutama Bagian Umum untuk memperhatikan hal itu.

"Kalau memang betul-betul menghargai jabatan Bupati dan Wakil Bupati, harusnya cepat dibereskan karena ini banyak dilihat oleh orang dan tamu yang datang ke sana," katanya.

Baca juga: Mantan Bupati Bandung Gun-Gun Gunawan Tanggapi Video Sahrul Gunawan yang Viral

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Muhamad Syahri Romdhon, Farida Farhan, M. Elgana Mubarokah | Editor : David Oliver Purba, Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com