Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Petani Sehari, Alternatif Mengisi Liburan Anak Sekolah di Salatiga

Kompas.com - 27/06/2022, 16:33 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Area persawahan Tapak Hapsari Cabean, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, 'diacak-acak' puluhan anak. Seolah tak menghiraukan sekitar, mereka bermain di area penuh lumpur.

Kotor karena lumpur tak menghalangi mereka untuk bersenang-senang. Gelak tawa, saling lempar, dan diakhiri dengan menanam padi meramaikan area persawahan.

Anak-anak tersebut menjadi petani sehari, lengkap dengan caping. Mereka diajak mengenal proses menanam padi. Mulai dari persemaian, mengatur dan mengolah dengan traktor, menanam bibit padi di sawah, hingga panen.

"Simulasi ini dikenalkan kepada anak-anak, agar mereka mengetahui perjuangan petani dan mereka semakin menghargai alam ini," kata Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Sembodro Cabean Mangunsari Reni Handayani, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Peserta Sunatan Massal Diajak Keliling Pakai Mobil Klasik dan Jip

Reni mengatakan, Tapak Hapsari merupakan daerah wisata berbasis pertanian.

"Sehingga disini pengunjung tak hanya bisa menikmati alam, persawahan, dan spot foto, tapi juga mendapat pengetahuan tentang tanaman dan sarana pendukungnya," paparnya.

Sementara itu, Rosmiati, orangtua dari Riski Anugrah Putra mengaku, senang dengan kegiatan positif yang diarahkan untuk anak-anak.

"Jadi ini komplet, ada edukasi, sosialisasi, dan banyak pengalaman baru untuk anak-anak," paparnya.

Menurut Rosmiati, anaknya yang masuk kelas 1 sekolah dasar tahun ini, memiliki masalah kepercayaan diri.

"Iya dia kurang percaya diri kalau menghadapi hal-hal baru, sehingga saya ikut sertakan kegiatan ini agar lebih mandiri, kenal orang baru sehingga tumbuh keberaniannya," ungkapnya.

Koordinator Komunitas Ijo Lumut Salatiga, Kristanto Irawan Putra mengatakan, program open trip ini diadakan selama liburan sekolah.

"Program ini ditujukan untuk anak usia TK dan SD, karena usia mereka menjadi fondasi untuk lebih mengenal dan menjaga alam kita. Termasuk areal persawahan yang menjadi garda depan untuk urusan konsumsi," jelasnya.

Menurut Kristanto, karena bersifat open trip maka pesertanya berasal dari berbagai sekolah.

"Dengan ikut program ini, selain mendapat pengetahuan dan pengalaman, mereka bisa juga mendapat teman baru," paparnya.

Dia berharap materi yang disampaikan bisa terus diingat anak-anak sehingga bisa berperan dalam penyelamatan alam di masa mendatang.

"Kita sudah putaran ketiga mengadakan open trip ini, selain di Tapak Hapsari, juga mengunjungi sumber mata air Senjoyo, Taman Sidomukti," kata Kristanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com