Salin Artikel

Jadi Petani Sehari, Alternatif Mengisi Liburan Anak Sekolah di Salatiga

Kotor karena lumpur tak menghalangi mereka untuk bersenang-senang. Gelak tawa, saling lempar, dan diakhiri dengan menanam padi meramaikan area persawahan.

Anak-anak tersebut menjadi petani sehari, lengkap dengan caping. Mereka diajak mengenal proses menanam padi. Mulai dari persemaian, mengatur dan mengolah dengan traktor, menanam bibit padi di sawah, hingga panen.

"Simulasi ini dikenalkan kepada anak-anak, agar mereka mengetahui perjuangan petani dan mereka semakin menghargai alam ini," kata Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Sembodro Cabean Mangunsari Reni Handayani, Senin (27/6/2022).

Reni mengatakan, Tapak Hapsari merupakan daerah wisata berbasis pertanian.

"Sehingga disini pengunjung tak hanya bisa menikmati alam, persawahan, dan spot foto, tapi juga mendapat pengetahuan tentang tanaman dan sarana pendukungnya," paparnya.

Sementara itu, Rosmiati, orangtua dari Riski Anugrah Putra mengaku, senang dengan kegiatan positif yang diarahkan untuk anak-anak.

"Jadi ini komplet, ada edukasi, sosialisasi, dan banyak pengalaman baru untuk anak-anak," paparnya.

Menurut Rosmiati, anaknya yang masuk kelas 1 sekolah dasar tahun ini, memiliki masalah kepercayaan diri.

"Iya dia kurang percaya diri kalau menghadapi hal-hal baru, sehingga saya ikut sertakan kegiatan ini agar lebih mandiri, kenal orang baru sehingga tumbuh keberaniannya," ungkapnya.

Koordinator Komunitas Ijo Lumut Salatiga, Kristanto Irawan Putra mengatakan, program open trip ini diadakan selama liburan sekolah.

"Program ini ditujukan untuk anak usia TK dan SD, karena usia mereka menjadi fondasi untuk lebih mengenal dan menjaga alam kita. Termasuk areal persawahan yang menjadi garda depan untuk urusan konsumsi," jelasnya.

Menurut Kristanto, karena bersifat open trip maka pesertanya berasal dari berbagai sekolah.

"Dengan ikut program ini, selain mendapat pengetahuan dan pengalaman, mereka bisa juga mendapat teman baru," paparnya.

Dia berharap materi yang disampaikan bisa terus diingat anak-anak sehingga bisa berperan dalam penyelamatan alam di masa mendatang.

"Kita sudah putaran ketiga mengadakan open trip ini, selain di Tapak Hapsari, juga mengunjungi sumber mata air Senjoyo, Taman Sidomukti," kata Kristanto.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/27/163333278/jadi-petani-sehari-alternatif-mengisi-liburan-anak-sekolah-di-salatiga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke