Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Wanita Meninggal di Atas Kapal, Polisi: Sudah Dianjurkan Tak Ikut Berlayar

Kompas.com - 25/06/2022, 19:20 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang wanita bernama Jumba Binti Bulong (41), warga Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, meninggal dunia di atas geladak kapal, Sabtu (25/6/2022) petang.

Kapal bernama KM Quen Soya itu merupakan kapal penyeberangan dengan rute Nunukan, Kalimantan Utara-Pare Pare-Sulawesi Selatan.

Baca juga: Harga Cabai di Nunukan Naik sampai Rp 120.000, Kurang Laku dan Sering Kali hingga Membusuk

Kepala Kepolisian Sektor Pelabuhan (KSKP) Tunon Taka Nunukan, AKP Alimin mengatakan, kejadian tersebut dilaporkan oleh suami almarhumah Saharuddin Bin Mudin (54).

Korban diduga meninggal karena sakit.

"Almarhumah ini memang menderita infeksi pada perutnya. Sebenarnya pihak kapal sudah menyarankan serta menganjurkan untuk tidak ikut berlayar dan turun untuk berobat. Namun pihak keluarga tetap menginginkan untuk diikutkan berlayar," ujarnya.

Baca juga: Remaja 14 Tahun di Nunukan Dijadikan PSK Bertarif Rp 1 Juta, Sudah 6 Kali Layani Pria Hidung Belang

Karena keinginan keluarga membawanya pulang kampung, petugas kapal mengalah dan memberikan kebijaksanaan.

Pihak pengelola kapal kemudian membuatkan surat pernyataan sakit, yang ditandatangani oleh suami, dan pengurus tiketnya.

Baca juga: Penambangan Pasir Ilegal di Nunukan, Camat Sebatik Induk Pastikan Tidak Ada Izin

Beberapa jam kemudian, keluarga melaporkan ke pihak kapal bahwa Binti dalam keadaan sekarat atau kritis.

Sekitar 10 menit kemudian, wanita tersebut meninggal dunia.

"Kejadiannya waktu kapal masih sandar di Pelabuhan Tunon Taka, sesaat sebelum dibunyikan klakson tanda keberangkatan," ujarnya.

Jenazah almarhumah kemudian dibawa ke RSUD Nunukan, untuk dimintakan surat keterangan meninggal dunia.

Surat tersebut akan menjadi dasar pengiriman jenazah ke kampung halaman dengan transportasi lainnya.

"Keluarga tidak menginginkan adanya visum. Mereka mengikhlaskan kepergian almarhumah, hanya meminta surat keterangan kematian saja," lanjutnya.

Baca juga: Penambangan Pasir Ilegal di Nunukan, Camat Sebatik Induk Pastikan Tidak Ada Izin

Sebagaimana dijelaskan Alimin, ada aturan di kapal, lebih 24 jam pelayaran tidak boleh mengangkut jenazah.

Sementara pelayaran Nunukan menuju Pelabuhan Nusantara Pare Pare, menghabiskan waktu sekitar 30 jam pelayaran. Sehingga jenazah harus menggunakan transportasi lain.

"Menurut rencana, jenazah almarhumah Jumba Binti Bulong akan di bawa ke kampung halamannya di Bulukumba menggunakan pesawat. Namun masih menunggu kesepakatan dari pihak keluarga di Bulukumba," kata Alimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com