Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Nunukan Naik sampai Rp 120.000, Kurang Laku dan Sering Kali hingga Membusuk

Kompas.com - 24/06/2022, 16:05 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.comHarga cabai di Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami kenaikan drastis dari Rp 80.000 per kg menjadi Rp 120.000 per kg.

Kenaikan harga cabai asal Sulawesi ini pun membuat harga cabai lokal ikut naik menjadi Rp 120.000 per kg dari Rp 100.000 per kg.

Salah satu agen pemasok cabai terbesar Nunukan, Erwin Wahab, mengatakan, musim hujan yang terjadi berpengaruh pada hasil panen petani di Sulawesi yang merupakan daerah pemasok cabai ke Nunukan.

Baca juga: Zulkifli Hasan Sebut Cabai Mahal Jadi Bonus bagi Petani, IKAPPI: Cacat Logika

"Mereka akhirnya mengutamakan distribusi ke pembeli terbanyak, di wilayah Samarinda dan Balikpapan Kalimantan Timur. Dan tentu saja, ketika barang kurang, harga pasar naik," ujarnya, Jumat (24/6/2022).

Selama ini, cabai dan sayur mayur untuk wilayah perbatasan RI–Malaysia memang dipasok dari Sulawesi.

Jika terjadi masalah di daerah asal atau terjadi keterlambatan pengiriman akibat cuaca di laut, kelangkaan barang dan kenaikan harga selalu saja terjadi.

"Lebih pada masalah gagal panen kenaikannya. Tidak ada hubungannya dengan menjelang Idul Adha," tegasnya.

Selain cabai, harga tomat juga mengalami kenaikan. Dari harga normal sekitar Rp 8.000 per kg, saat ini dijual dengan harga Rp 20.000 per kg.

Sementara harga bawang merah dan bawang putih relatif normal di harga Rp 30.000 per kg. Meski ada juga kenaikan di sejumlah kios, kenaikan berkisar Rp 5.000. Tidak setinggi harga cabai.

Baca juga: Harga Cabai, Bawang Merah, dan Ayam Potong di Balikpapan Naik Drastis

Erwin mengatakan, mayoritas pelanggan cabai adalah pedagang kuliner. Para pedagang makanan memilih mengurangi takaran bumbu masakan, juga kuota belanja mereka.

"Akibatnya, cabai ini kurang laku dan menjadi terlalu masak. Jangan membusuk istilahnya, karena itu masih bisa diolah. Di luar daerah seperti Samarinda dan Balikpapan, cabai yang terlalu masak diolah menjadi sambal botolan. Kita di Nunukan belum ada yang berinovasi ke sana," katanya menyayangkan.

Erwin juga berharap, keuntungan dari fenomena kenaikan harga cabai bisa dinikmati oleh petani cabai, khususnya petani lokal Nunukan.

"Kita berharap saat kontrol harga pasar, Pemerintah menjelaskan berapa harga jual petani dan berapa harga di tingkat pedagang. Jangan pedagang meraup untung, sementara petani kita tidak mendapat bagian keuntungan," kata Erwin.

Seorang pedagang sayur di Pasar Sentral Inhutani Nunukan, Samsul, juga mengamini kenaikan harga yang terjadi.

Musim penghujan yang terjadi, membuat pasokan cabai ke Nunukan jauh lebih sedikit, sehingga wajar terjadi kenaikan harga.

Baca juga: Harga Cabai Mahal, Pedagang Geprek di Cirebon Kurangi Takaran Sambal hingga Berbayar

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com