Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu Peternak Korban PMK, Jelang Idul Adha Malah Merugi

Kompas.com - 17/06/2022, 15:02 WIB
Firmansyah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com- Rumput hijau yang baru diarit Hardiyanto (37) pada pagi hari ini, Jumat (17/6/2022), terlihat masih segar.

Namun, ketiga sapinya terlihat enggan menyantap dedaunan itu.

Peternak sapi asal Desa Tangsi Baru, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, itu mengatakan sapi peliharaannya kehilangan selera makan sejak sepekan terakhir.

"Sapi kami mengalami penurunan berat badan drastis sampai beberapa kilogram selama seminggu ini," sebut Hardiyanto saat ditemui Kompas.com di kandang miliknya, Jumat.

Baca juga: PMK Merajalela, Peternak Sapi di Blora Mulai Panik

Dari moncong sapi Hardiyanto terlihat busa, sedangkan di hidungnya ada luka.

Karena mendengar penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak sedang merebak di Indonesia, pria ini langsung mengadukan keadaan sapinya ke kantor kelurahan.

Petugas kelurahan kemudian mengambil sampel sapi itu untuk diperiksa.

Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan beberapa hari silam kemudian menyatakan ternak Hardiyanto seluruhnya terjangkit PMK.

Peternak ini tidak menyangka, penyakit hewan ini sebelumnya hanya didengar di televisi, kini sudah menyerang sapi-sapinya.

"Saya tahu PMK dari berita TV. Awalnya saya kasihan dengan peternak di Jawa yang sapinya kena PMK. Saya sama sekali tidak menyangka ternyata sapi saya juga kena pada akhirnya," ceritanya.

Baca juga: Dampak Wabah PMK, Penjualan Daging Sapi di Lumajang Turun Drastis

Di sebelah kandang sapi milik Hardiyanto terdapat beberapa kandang sapi milik warga lainnya, ada dua sapi lain yang juga terkena PMK.

"Di sekitar rumah saya ada lima sapi kena PMK, tempat lain juga ada," jelas Hardiyanto.

Saat ini, sapi-sapi itu dalam perawatan. Hewan itu telah diberikan obat dan didisinfeksi kandangnya.

Di tengah harapan agar ternaknya segera pulih dan gemuk kembali, Hardiyanto harus rela tidak mendapatkan keuntungan apa pun pada Idul Adha tahun ini.

Padahal, kurban yang dilakukan umat muslim saat Idul Adha biasanya jadi saat peternak mendulang rezeki.

Hardiyanto mengatakan, bisa menjual hingga lima ekor sapi menjelang Idul Adha.

Baca juga: Kunyit, Jahe hingga Sambal dan Kecap, Ramuan Tradisional Peternak Bantul untuk Lawan PMK

"Kami tak bisa menjual sapi tahun ini, pemerintah telah mengisolasi sapi di desa tak boleh keluar," sebut Hardiyanto.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bengkulu M. Syarkawi menyatakan, untuk daerah terkena PMK pemerintah telah mengambil langkah strategis seperti melakukan pemantauan, pengobatan dan antisipasi.

"Sapi terkena PMK sudah kita beri vaksin, kita bagikan disinfektan, vitamin, pemantauan di semua daerah saat ini kita tingkatkan," sebut Syarkawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com