Salin Artikel

Pilu Peternak Korban PMK, Jelang Idul Adha Malah Merugi

Namun, ketiga sapinya terlihat enggan menyantap dedaunan itu.

Peternak sapi asal Desa Tangsi Baru, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, itu mengatakan sapi peliharaannya kehilangan selera makan sejak sepekan terakhir.

"Sapi kami mengalami penurunan berat badan drastis sampai beberapa kilogram selama seminggu ini," sebut Hardiyanto saat ditemui Kompas.com di kandang miliknya, Jumat.

Dari moncong sapi Hardiyanto terlihat busa, sedangkan di hidungnya ada luka.

Karena mendengar penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak sedang merebak di Indonesia, pria ini langsung mengadukan keadaan sapinya ke kantor kelurahan.

Petugas kelurahan kemudian mengambil sampel sapi itu untuk diperiksa.

Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan beberapa hari silam kemudian menyatakan ternak Hardiyanto seluruhnya terjangkit PMK.

Peternak ini tidak menyangka, penyakit hewan ini sebelumnya hanya didengar di televisi, kini sudah menyerang sapi-sapinya.

"Saya tahu PMK dari berita TV. Awalnya saya kasihan dengan peternak di Jawa yang sapinya kena PMK. Saya sama sekali tidak menyangka ternyata sapi saya juga kena pada akhirnya," ceritanya.

Di sebelah kandang sapi milik Hardiyanto terdapat beberapa kandang sapi milik warga lainnya, ada dua sapi lain yang juga terkena PMK.

"Di sekitar rumah saya ada lima sapi kena PMK, tempat lain juga ada," jelas Hardiyanto.

Saat ini, sapi-sapi itu dalam perawatan. Hewan itu telah diberikan obat dan didisinfeksi kandangnya.


Di tengah harapan agar ternaknya segera pulih dan gemuk kembali, Hardiyanto harus rela tidak mendapatkan keuntungan apa pun pada Idul Adha tahun ini.

Padahal, kurban yang dilakukan umat muslim saat Idul Adha biasanya jadi saat peternak mendulang rezeki.

Hardiyanto mengatakan, bisa menjual hingga lima ekor sapi menjelang Idul Adha.

"Kami tak bisa menjual sapi tahun ini, pemerintah telah mengisolasi sapi di desa tak boleh keluar," sebut Hardiyanto.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bengkulu M. Syarkawi menyatakan, untuk daerah terkena PMK pemerintah telah mengambil langkah strategis seperti melakukan pemantauan, pengobatan dan antisipasi.

"Sapi terkena PMK sudah kita beri vaksin, kita bagikan disinfektan, vitamin, pemantauan di semua daerah saat ini kita tingkatkan," sebut Syarkawi.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/17/150243678/pilu-peternak-korban-pmk-jelang-idul-adha-malah-merugi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke