Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Hektar Tambak Warga di Bima Jebol Diterjang Banjir Rob, Kerugian Ditaksir Capai Miliaran Rupiah

Kompas.com - 16/06/2022, 19:23 WIB
Junaidin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BIMA, KOMPAS.com - Puluhan hektar tambak ikan bandeng dan garam milik warga di Desa Belo, Kecamatan Pelibelo, Kabupaten Bima, NTB, jebol diterjang banjir rob sejak Selasa (14/6/2022).

Dari total 115 hektar tambak, 50,37 hektar di antaranya jebol hingga membuat ikan siap panen hanyut dan garam di lumbung penampungan mencair. 

Akibatnya, warga mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Baca juga: Geger, Warga Kota Bima Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik di Kamar Kos

Kepala Desa Belo Akhmad menyebutkan, 99 warganya yang menjadi petani tambak terdampak bencana tahunan tersebut.

"Adapun kerugian petani tambak Desa Belo yaitu berupa kehilangan ikan dan garam dengan perkiraan kerugian miliaran rupiah," ungkap Akhmad dalam surat permohonan bantuan tanggap darurat nomor 450/344/VI/2022, Kamis (16/6/2022).

Menurut dia, nilai kerugian ini merupakan akumulasi dari harga panen ikan bandeng yang hanyut dan garam yang mencair akibat banjir rob.

Setiap petani kerugian ditaksir kisaran Rp 10 juta- Rp 50 juta.

Akhmad berharap, pemerintah daerah segera melakukan upaya tanggap darurat untuk mengantisipasi banjir susulan, termasuk meringankan beban para petani dengan memberikan bantuan bibit ikan.

"Kiranya dapat memberikan warga bantuan berupa 200 ikat bambu, 750 buah karung, 1.500 meter jaring, dan 100.000 ekor nener," jelasnya.

Baca juga: Tak Kunjung Dihuni, Rumah Relokasi Korban Banjir Kota Bima Dipenuhi Semak Belukar

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Candra Kusuma menjelaskan, banjir rob ini melanda sebagian besar wilayah pesisir, namun paling parah terjadi di pesisir Teluk Bima yakni di Kecamatan Palibelo, Woha dan Bolo.

Menurutnya, khusus areal tambak sekitar 70 persen terdampak.

"Yang kemarin ndak pernah kena, dia kena semua sekarang. Jadi untuk tahun ini lebih tinggi (luapan airnya)," kata Candra.

Candra belum bisa memastikan total kerugian yang dialami petani tambak akibat ikan yang mereka budidaya hanyut terbawa arus.

Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pemerkosaan Mahasiswi di Bima

BPBD saat ini fokus untuk penanganan tanggap darurat dengan pemberian bantuan karung untuk pembuatan tanggul.

"Nanti petani akan mengisi sendiri karung itu dengan tanah supaya tidak banyak yang jebol. Kerugian belum bisa kita hitung, yang jelas kerugian di ikan bandeng banyak yang tidak bisa diselamatkan," jelas Candra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com