KOMPAS.com - Seorang perempuan di Kota Jambi, Jambi, menjadi korban pernikahan sesama jenis. Korban, NA, menikah siri dengan wanita berinisial Er pada 18 Juli 2021.
Awal mula penyamaran Er terbongkar saat ibu korban yang berinisial S curiga terhadap pelaku. Kecurigaan S tumbuh usai pernikahan putrinya berjalan sebulan.
S yang sempat sakit, akhirnya bisa berkumpul dengan menantunya. Namun, saat itu, muncul kecurigaan di benak S.
Akan tetapi, korban tetap percaya bahwa suaminya adalah laki-laki yang berprofesi sebagai dokter karena dirinya pernah dirawat menggunakan botol infus.
"Timbul kecurigaan habis menikah itu. Dia katanya dokter, tapi kok tidak bekerja. Banyak alasannya. Hati ini jadi tertekan. Sebulan itu saya telusuri," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Kisah Perempuan Menikahi Perempuan di Jambi: Mulai dari Kencan Online
Ibu korban mengatakan, dirinya sempat dituduh berpikiran buruk pada menantunya. S pun tak menggubris omongan itu dan tetap yakin bahwa suami anaknya adalah perempuan.
"Dua bulan berlanjut, saya dituduh suudzan (buruk sangka). Saya tetap minta identitas lengkapnya," ungkapnya.
S tetap berkukuh dengan pendiriannya. Dia bahkan sempat meminta bukti identitas Er. Sikap S menjadikannya semakin dituduh berburuk sangka.
"Sempat disaksikan masyarakat, Bhabinkamtibmas, Babinsa, ketua RT, ketua adat. Dia tidak bisa menunjukkan identitasnya secara nyata atau online. Padahal, selama lima bulan di sini," ungkapnya.
Baca juga: 10 Bulan Menikah, Istri Baru Tahu Suaminya Ternyata Seorang Wanita, Terungkap gara-gara Ini
Mendapat desakan, Er berani tanda tangan di atas meterai 10.000 untuk membuktikan identitasnya.
Namun, satu hari usai mengucapkan janji itu, Er membawa kabur korban ke tempat asalnya di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
"Pakai mobil rental bawa saya ke Lahat. Dia mengajak dengan alasan ibu suudzan terus. Ke sana untuk mengambil identitas. Saat itu saya belum mandi, dan belum sarapan," tutur korban.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.