Keluarga korban mencurigai kematian S karena dianiaya oleh petugas.
Hal itu diperkuat oleh pengakuan istri korban, Sonia yang mengatakan bahwa suaminya sudah dipukuli saat penyergapan di rumahnya.
Keluarga juga menemukan kejanggalan kematian korban karena ditubuhnya ditemukan sejumlah luka lebam seperti habis dianiaya.
Baca juga: Bongkar Tembok Beton, Buruh Bangunan di Banjarmasin Tewas Tertimpa Reruntuhan
Selain itu, saat ditahan di Polresta Banjarmasin, keluarga juga dilarang menjenguk korban.
Keluarga korban baru mengetahui kematian korban saat diminta datang ke RS Bhayangkara.
Berbeda dengan kecurigaan keluarga korban, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Sabana Atmojo justru membantah jika kematian korban meninggal akibat dianiaya anak buahnya.
Menurut Sabana, dari hasil rekam medik Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, korban meninggal karena serangan jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.