Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bripka Sutrisno Jadi Dalang Wayang Kulit, Sampaikan Pesan Cegah Meluasnya PMK di Wonogiri

Kompas.com - 13/06/2022, 07:26 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Pentas virtual

Meski pandemi, tak menyurutkan Bripka Sutrisno menyampaikan pesan-pesan kamtibmas dalam pertunjukan wayang kulit. Selama pandemi berlangsung, Bripka Sutrisno beberapa kali tampil sebagai dalang dalam berbagai lakon yang ditampikan secara virtual.

“Selama pandemi, pentas wayang kulit di lapangan tidak diperbolehkan. Pertunjukan sangat terbatas sekali. Jadi untuk mengobati kerinduan masyarakat menonton wayang kulit, saya gelar pentas wayang kulit virtual yang dapat disaksikan melalui YouTube,” jelas Sutrisno.

Meski pentas wayang kulit dengan model virtual, Sutrisno sebagai selaku dalang dan Bhabinkamtibas tak lupa menyampaikan pesan-pesan kamtibmasnya.

Putra pasangan Wanto Harjono dan Sumini ini tetap menyampaikan pesan-pesan kamtibmas khususnya seperti meminta warga tak kendor menerapkan prokes karena pandemi belum berakhir.

“Ketika masyarakat rindu pertunjukan wayang kulit kita masukkin sosialisasi baik itu kamtibmas maupun apa yang trending saat ini. Seperti saat pandemi, kami gencar sosialisasi agar masyarakat disiplin menerapkan prokes,” tutur Sutrisno.

Untuk melestarikan seni dan budaya wayang kulit, bapak empat anak ini juga mengajar dalang wayang dari tingkat SD hingga SMA.

Baca juga: Cerita Polisi Jadi Ninja Hattori Saat Cari Kebun Ganja di Aceh, Mendaki Gunung Lewati Lembah

Tak hanya itu, di wilayah kerjanya, bapak dari Rio Dimas, Kirania Dwi, Raditya Titan dan Adriano Delon ini juga mengajar seni karawitan bagi SMP dan SMA yang memliki alat gamelan. Selain itu, ia juga mengajar seni karawitan di desa lantaran memliki alat gamelan sendiri.

Bila tak sedang manggung di pagelaran wayang kulit, Bripka Sutrisno sering mengenakan blangkon (topi adat jawa) saat memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Harapannya dengan simbol budaya itu, masyarakat lebih dekat dan mudah memahami pesan kamtibmas yang dia sampaikan.

Bagi Bripka Sutrisno, mejadi dalang dalam seni pertunjukkan wayang kulit menjadi salah satu caranya untuk menjaga budaya warisan leluhur. Terlebih, wayang kulit sudah diakui Unesco sebagai budaya leluhur milik Indonesia.

“Dengan cara ini wayang bisa tetap lestari di tengah masyarakat. Dan lewat wayang pesan-pesan kamtibmas bisa kami sampaikan secara humanis kepada masyarakat,” kata Sutrisno.

Baca juga: Cerita Polisi di Riau Gagalkan Aksi Jambret, Tabrak Motor Penjambret hingga Jatuh dan Terluka

Belajar dari maestro handal Ki Anom Suroto

Kecintaan Bripka Sutrisno terhadap seni wayang kulit rupanya sudah dirasakan sejak kecil. Namun ia mulai menekuni menjadi dalang wayang kulit sejak tiga tahun lalu.

Sebelum bergelut di dunia wayang kulit, Bripka Sutrisno rupanya sering menjadi pemandu acara dalam seni campur sari di suatu hajatan warga. Untuk membawakan acara campur sari, Sutrisno mengemas dengan gaya khasnya dalam bentuk pewayangan.

Dengan ciri khasnya itu, banyak warga menyarankan agar Sutrisno mendalami dunia pewayangan menjadi seorang dalang. Untuk terjun dunia di sana, Bripka Sutrisno memilih belajar langsung kepada sang maestro dalang ternama di Nusantara yakni Ki Anom Suroto.

“Dari situ banyak masyarakat yang suka. Kemudian saya ia berlajar sulukan ke adiknya Pak Anom Suroto lalu dikenalkan langsung dengan beliau (Ki Anom Suroto). Setelah diuji dengan satu sulukan oleh beliau disampaikan bahwa suara kami sama,” tutur Sutrisno.

Lantaran berbakat, Sutrisno menjadi anak angkat Ki Anom Suroto. Tak hanya itu, Ki Anom Suroto juga memberikan nama panggung bagi Sutrisno dengan tambahan Anom. Dengan demikian di dunia pewayang kulit, Sutrisno dikenal dengan sebutan Anom Sutrisno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com