Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Lewat Jalan Alternatif karena Terhalang Longsor, Warga Kelelahan hingga Pingsan

Kompas.com - 12/06/2022, 22:18 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.comLongsor yang menutup jalan Trans Sulawesi Poros Palopo–Toraja di Kilometer 10, Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan,  Minggu (12/6/2022) petang, membuat warga yang melintas dari Toraja menuju ke Palopo mencari jalan alternatif lain.

Sejumlah warga terlihat mendaki dan menuruni  perbukitan yang tak jauh dari lokasi longsor di malam hari.

Satu orang mengalami pingsan saat melintasi jalan alternatif. Pemerintah setempat dibantu warga berupaya mengevakuasi.

Baca juga: Longsor dan Pohon Tumbang Tutup Jalan Trans Palopo–Toraja, Pengendara Diminta Waspada

Camat Battang Barat Beni Sumbung mengatakan, warga yang pingsan karena kelelahan melintas jalan terjal dalam kondisi malam dan gelap.

“Sudah dievakuasi lurah dan warga, dia melewati perbukitan dengan mendaki dan menurun di kebun-kebun warga, karena kelelahan sehingga pingsan, sekarang sudah dibawa keluarganya,” kata Beni.

Menurut salah seorang warga, Ruruk (25), ia terpaksa harus melewati jalan alternatif karena kondisi mendesak di Kota Palopo.

“Kami harus melewati bukit meski bermodalkan senter ponsel karena kami harus tembus ke kota malam ini berhubung ada keluarga yang gawat dan dirawat di rumah sakit,” ucap Ruruk, saat dikonfirmasi di lokasi, Minggu (12/6/2022) malam.

Menurut Ruruk, jika tidak melewati jalan alternatif, kondisi di lokasi membahayakan apalagi kendaraan menumpuk dari arah Toraja Utara.

“Sebelum hujan turun kami harus mencari jalan, karena kalau sudah hujan kita tidak tahu mau ke mana apalagi longsor berpotensi terjadi susulan,” ujar Ruruk.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 yang Guncang Mamuju Sulbar Terasa hingga Palopo Sulsel

Sebelumnya diberitakan Longsor menutup jalan Trans Sulawesi Poros Palopo – Toraja di Kilometer 10, Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan,  Minggu (12/6/2022) petang. 

Material longsor dari tebing setinggi 30 meter menutupi jalan sepanjang 40 meter, membuat arus lalu lintas lumpuh total.

Camat Wara Barat, Beni Sumbung mengatakan, kejadian longsor berlangsung sejak sore hari, lokasi longsor sebelumnya sudah ada tanda longsoran berupa tanah retak.

“Longsor hari ini terjadi sekitar pukul 15.30 Wita, merupakan longsor susulan ketiga dari beberapa hari lalu yang disertai pohon tumbang,” kata Beni.

Beni mengatakan, pemicu longsor adalah curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir.

“Semalam terjadi hujan dengan intensitas tinggi, hal ini membuat tebing longsor dan menutupi seluruh badan jalan, yang mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh total,” ucap Beni.

Baca juga: Tertimbun Longsor di Kulon Progo Saat Cari Rumput Pakan Ternak, 1 Orang Tewas

Menurut Beni, dengan intensitas curah hujan yang tinggi semalam, tidak hanya longsor di jalan trans sulawesi namun sebuah rumah warga tergerus air termasuk bahu jalan di area longsor terancam mengalami longsoran.

“Di kilometer 15 Battang terdapat aliran air yang menggerus rumah warga, membuat rumah tersebut rusak bagian belakang atau bagian dapur sebagian terbawa air,” ujar Beni.

Lanjut Beni, perbaikan jalan Trans Sulawesi malam ini akan dilakukan agar arus kendaraan bisa melintas.

“Alat berat ada siap di lokasi dan malam ini pengerjaan dilakukan hanya saja jika cuaca tidak mendukung akan dihentikan,” tutur Beni.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com