Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resahkan Warga, Polisi Copot Plang Nama dan Panggil 5 Pengurus Khilafatul Muslimin Solo

Kompas.com - 09/06/2022, 18:23 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun resahkan warga, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo melakukan pencopotan plang nama dan pemanggilan pengurus Khilafatul Muslimin Kota Solo, Jawa Tengah.

Kantor yang beralamat di Gang Sawo 4, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi tempat beraktivitas kelompok tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ade Safri Simanjuntak mengatakan, kegiatan juga dilaksanakan di luar kantor.

Baca juga: Pemimpin Organisasinya Ditangkap, Khilafatul Muslimin Cabang Bekasi Minta Tidak Dibesar-besarkan

"Jadi beberapa kegiatan yang dilakukan, ada pengajian rutin berkeliling ke masing-masing jemaahnya, dan setiap 4 bulan sekali mereka melakukan konvoi arak-arakan," jelas Ade setelah pencopotan plang nama, Kamis (9/6/2022).

Berangkat dari beberapa aktivitas tersebut membuat warga Kota Solo, resah dan melakukan pelaporan ke Polresta Solo.

Ade menuturkan, baik warga sekitar Karangasem Laweyan, ormas keagamaan, maupun elemen komponen masyarakat lain di Solo sudah menyampaikan penolakan dan keberatannya.

Ade menegaskan, apa yang dilakukan pihaknya pada hari ini dengan dasar hukum merujuk pada Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 5 Ayat (1) huruf B.

"Di Pasal 15, UU tersebut Polri berwenang mengawasi aliran atau paham yang berpotensi perpecahan dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya.

Setelah pemeriksaan, pencopet plang, dan pemanggilan 5 pengurus Khilafatul Muslimin, masyarakat sekitar kantor tersebut dimintanya untuk tetap tenang dan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian. Serta, pihaknya menjamin akan akuntabel dan profesional dalam proses hukum tersebut.

Sementara itu, Ketua RW 9, Anung Sapto Hartono (50) mengatakan sering terlihat aktivitas perkumpulan atau pengajian di Kantor Khilafatul Muslimin Kota Solo itu.

"Sudah lama sejak sekitar kurang lebih hampir enam tahun lebih lah. Tidak ada izin, kebanyakan pendatang yang datang kesini," kata Anung Sapto saat berada di Kantor Khalifatul Muslimin Solo, Kamis (9/6/2022).

Pemilik rumah yang dijadikan Kantor Khalifatul Muslimin Solo itu, merupakan warga asli wilayah Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah.

"Aktif berbaur dengan masyarakat, ikut arisan, ikut kerja bakti. Pak Walimin asli sini kerjanya penjual tahu," ujarnya.

Baca juga: Kantor Khilafatul Muslimin di Solo Sempat Digunakan untuk Kegiatan Keagamaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com