SALATIGA, KOMPAS.com - Serangan ulat bulu (Malacosoma californicum) terjadi di daerah Cabean, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.
Serangan ini terjadi sejak dua hari lalu.
Seorang warga, Samadi mengungkapkan ulat-ulat tersebut masuk ke pekarangan dan rumah warga, terutama di wilayah RT 01/RW 14 Cabean.
"Ulat memakan daun pohon yang ada di pekarangan warga," jelasnya, Kamis (9/6/2022).
Karena banyak ulat, dirinya sibuk membersihkan setiap hari. Bahkan bisa mencapai setengah ember.
"Ya dibunuh dijadikan pakan lele," ujar Samadi.
Baca juga: Fenomena Ribuan Ulat Bulu Teror Warga Kota Salatiga, Siti: Saya Kumpulkan Dapat 3 Ember
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga Henni Mulyani mengatakan serangan ulat bulu terjadi di lahan seluas sekitar setengah hektare.
"Sumber penyebaran diduga dari kebun terbengkalai yang ada di samping lokasi perumahan," jelasnya.
Setelah ada laporan serangan ulat tersebut, langsung dilakukan penyemprotan ulat bulu dengan insektisida jenis matador sebanyak 2 botol.
"Penyemprotan di luar lahan sebagai pencegahan awal agar tidak merambat lebih banyak lagi ke rumah sekitar," ungkap Henni.
Baca juga: Cerita Warga Rumahnya Diserang Ribuan Ulat Kaki Seribu: Awalnya Sedikit, lalu Semakin Banyak
Dia mengatakan dibutuhkan setidaknya 120 botol untuk menyemprot keseluruhan lahan.
"Tapi ini tadi kita hanya membawa 10 botol, karena masuk laporan awal," paparnya.
Menurut Henni, dari laporan Petugas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) untuk mengusir ulat tersebut tidak bisa hanya disemprot.
"Lahan harus dibersihkan, pohon jarak sumber utama serangan dipotong dan lalu rumputnya dibakar," ujarnya.
Dispangtan, lanjutnya, juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga.
"BPBD akan menghubungi pemilik kebun, untuk akses masuk dan upaya pembersihan lahan dan penyemprotan.
"Petugas semprot dan alat semprot kapasitas 5000 liter," ungkap Henni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.