KARIMUN, KOMPAS.com – Objek wisata Pantai Pongkar Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, tercemar oleh limbah gulungan bahan tisu, Rabu (8/6/2022) pagi.
Limbah gulungan tisu tersebut mengakibatkan air laut menjadi kotor. Tisu yang sudah halus terlihat memenuhi pesisir pantai.
Tisu tersebut bahkan juga terdampar hingga pesisir Pantai Ketam yang berada di sebelah Pantai Pongkar.
Baca juga: Pantai Tercemar Alkohol dari Pabrik Miras, Puluhan Burung Camar Mabuk
Diduga kuat limbah tisu tersebut berasal dari muatan ratusan kontainer kapal tongkang Marcopolo 188 yang karam di perairan Pulau Takong Hiu, Kabupaten Karimun, pada 26 Mei 2022.
Karamnya kapal tongkang itu membuat puluhan kontainer jatuh dan hanyut hingga ke pesisir Karimun.
Muatan kontainer tersebut merupakan gulungan tisu yang dibawa dari Perawang Siak, Riau menuju Singapura.
Sekretaris Desa Pongkar Murhalim mengaku penemuan limbah itu berawal dari laporan warga pada Minggu (5/6/2022).
"Kami mendapatkan laporan warga menemukan sekitar 27 ball gulungan tisu di pesisir yang berdampak terhadap kebersihan pantai," kata Murhalim melalui telepon, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Bantu Evakuasi, Nelayan Karimun Ikut Tarik Kontainer Pasca Karamnya Kapal Marcopolo 188
Murhalim menyebutkan, pemerintah desa sudah berkoordinasi dengam Camat Tebing dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karimun.
Hal tersebut lantaran Pemerintah Desa Pongkar juga mendapatkan keluhan dari nelayan yang mengaku dirugikan akibat adanya limbah tisu tersebut.
"Nelayan banyak mengeluh karena saat melaut jaring mereka penuh dengan tisu," kata Mursalin.
Sementara itu Wakil Ketua IV Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Karimun Raja Khairudin menyebutkan, aktivitas nelayan menjadi terganggu akibat limbah tisu tersebut.
Baca juga: Insiden Kapal Tongkang Marcopolo 188 Nyaris Karam, 25 Kontainer Dievakuasi ke Karimun
Kondisi yang dialami nelayan tersebut bahkan sudah terjadi saat kontainer muatan kapal tongkang Marcopolo 188 karam pada 26 Mei 2022.
"Informasi yang kami terima tiga hari setelah kontainer jatuh nelayan sudah merasakan dampaknya, nelayan jadi susah melaut dan akhirnya pendapatan juga jadi berkurang," kata Khairudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.