Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Jayaprana dan Layonsari Asal Bali, Tragedi Cinta dan Kesetiaan pada Penguasa

Kompas.com - 08/06/2022, 06:30 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Legenda Jayaprana dan Layonsari berasal dari Provinsi Bali

Legenda ini yang merupakan bagian cerita rakyat Bali yang amat terkenal.

Cerita rakyat ini memberikan pesan moral bahwa perbuatan yang baik akan mendapatkan karma yang baik, begitu juga sebaliknya.

Legenda Jayaprana dan Layonsari

I Nyoman Jayaprana, yang kemudian dipanggil Jayaprana, merupakan satu-satunya anak yang tersisa dari keluarga yang terkena wabah penyakit di Desa Kalianget.

Dua saudara kandung dan orang tuanya meninggal dunia terkena wabah penyakit itu.

Sebagai seorang yatim piatu, Jayaprana kecil memberanikan diri untuk datang dan mengabdi di istana dan diterima.

Ia merupakan abdi yang sangat rajin, sehingga Raja Kalianget sangat mengasihinya.

Jayaprana tumbuh besar, dalam usia 12 tahun telah terlihat parasnya yang rupawan dan senyum manisnya.

Suatu hari, raja menitahkan supaya Jayaprana memilih satu dari dayang-dayang atau gadis di luar istana untuk dijadikan pendamping hidup.

Baca juga: Legenda Joko Kendil Asal Jawa Tengah, Kisah Kesatria Bertubuh Kendil

Walaupun belum ada niat untuk mencari istri lantaran masih kanak-kanak, Jayaprana tak kuasa menolak.

Akhirnya, Jayaprana menemukan tambatan hati yang cantik jelita bernama Ni Layonsari atau Layonsari yang merupakan putri dari Jero Bendesa dari Banjar Sekar.

Setelah mendapatkan laporan dari Jayaprana, raja menulis surat kepada Jero Bendesa untuk menikahkan Layonsari dengan Jayaprana.

Surat dari raja disetujui oleh Jero Bendesa. Upacara pernikahan dipililh pada hari Selasa Legi Kuningan.

Pada saat menghadap raja, Jayaprana dan Layonsari menyembah dengan hormat kepada Sri Baginda Raja. Sejenak, raja diam seribu bahasa melihat kecantikan Layonsari.

Setelah acara pernikahan selesai, sepasang pengantin tersebut kembali ke rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com