Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan Rp 2,2 Miliar Saat Dibangun, Pasar di Aceh Malah Terbengkalai dan Jadi Sarang Pemadat

Kompas.com - 03/06/2022, 16:45 WIB
Masriadi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com–Pasar Sayur Muara Dua di Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh, selesai dibangun pada 2012. 

Namun, kini pasar itu tampak telantar. Pintu, jendela dan sebagian besar bangunan itu telah hilang dicuri.

“Dibangun 2012 dengan anggaran sekitar Rp 2,2 miliar. Setelah itu tidak difungsikan sampai hampir semua bangunannya dijarah pencuri. Tahun 2018 direhab lagi, sampai sekarang telantar dan sudah dijarah lagi oleh pencuri,” kata Ketua Tuha Peut Desa Meunasah Mesjid,  Sazali kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2022).

Baca juga: Mengenal Vila Bella Vista, Bangunan Peninggalan Belanda di Kota Malang yang Terbengkalai

Dia menyebutkan, kawasan itu sudah ditumbuhi semak belukar.

Dampaknya, para pemadat kerap menjadikan kawasan itu menjadi lokasi untuk mengonsumsi sabu. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan masyarakat desa tersebut.

“Jika memang dinas tidak niat memfungsikannya, baiknya dirobohkan saja. Karena sangat meresahkan lokasi itu jadi lapak pemakai sabu-sabu,” sebut Sazali.

Dia menilai, rencana pembangunan pasar itu tidak diiringi dengan rencana memfungsikan pasar itu untuk pedagang, sehingga dibiarkan telantar dan rusak dijarah pencuri.

“Buang-buang uang negara saja program pembangunan seperti itu. Dibangun lalu rusak dicuri karena tidak difungsikan, terus rehab lagi, dicuri lagi, sampai kapan,” kata Sazali penuh kekecewaan.

Baca juga: Mengunjungi Museum Mandala Bhakti, Hampir Terbengkalai di Tengah Pusat Kota Semarang

Dihubungi terpisah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Lhokseumawe, Rizal mengaku pasar telantar menjadi pekerjaan berat baginya sejak dia dilantik dua bulan lalu.

“Sekarang kita sedang cari pihak ketiga, iming-iming kita, sewanya murah. Jadi, setelah ada pihak ketiga yang sepakat menempati pasar itu dan mengelolanya, barulah kita rehab lagi,” sebutnya.

Jika tidak ada kejelasan pengelola dan penyewa, sambung Rizal, maka kasus serupa akan terjadi lagi.

“Jadi kalau pakai uang APBD tidak bisa cepat. Paling cepat kita usulkan tahun depan buat rehabnya. Namun, tahun ini kita cari pihak ketiganya dulu, biar tahun depan bisa usulan rehab dan langsung difungsikan pasar itu,” sebutnya.

Baca juga: Cianjur Rawan Tsunami, tapi Alat Deteksi Dininya Malah Rusak, Terbengkalai 4 Tahun

Hal sama juga akan dilakukan untuk Pasar Induk Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe yang belum difungsikan hingga kini.

Pasar ini dibangun pada 2015 dan menghabiskan dana sebesar Rp 13 miliar.

“Semua pasar kita cari pengelola dulu, baru lah kita rehab dan fungsikan,” pungkas Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com