Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rumah Penyu" di Pesisir Cilacap Terdampak Pencemaran Sungai Serayu, Lokasi Bertelur Bergeser

Kompas.com - 30/05/2022, 19:44 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Pencemaran lumpur di Sungai Serayu berdampak luas, termasuk terhadap konservasi penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di pesisir Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Ketua Kelompok Konservasi Penyu "Nagaraja" Cilacap Jumawan mengatakan, biasanya penyu mulai mendarat untuk bertelur pada April, tapi kini mundur hingga Mei.

"Karena pencemaran Sungai Serayu berpengaruh keterlambatan pendaratan penyu, mundur satu bulan. Penyu hanya akan bertelur di pantai yang bersih," ungkap Jumawan kepada wartawan, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Bangkai Penyu Lekang Berusia 20-25 Tahun Ditemukan di Pantai Cilacap, Diduga Mati akibat Makan Plastik

Selain itu, lokasi pendaratan penyu kini juga bergeser ke arah timur.

Sebelumnya penyu biasanya mendarat di sekitar Pantau Sodong, Kecamatan Adipala.

"Untuk saat ini pendaratan di wilayah timur karena agak jauh dari muara Sungai Serayu dan pantainya bersih. Jaraknya dari lokasi semula sekitar 6 sampai 7 kilometer," ujar Jumawan.

Seperti diketahui, Sungai Serayu yang mengalir dari wilayah Kabupaten Wonosobo ini bermuara di pantai wilayah Kecamatan Adipala, Cilacap.

Baca juga: Sempat Tersangkut Jaring Nelayan, 2 Penyu Sisik Dilepasliarkan

Lebih lanjut Jumawan mengatakan, selama ini kawasan pantai Cilacap bagian timur merupakan tempat favorit pendaratan penyu untuk bertelur.

"Ini memang rumah bagi penyu untuk bertelur karena ketika malam hari masih tergolong sepi dan tidak ada aktivitas masyarakat, sehingga disukai untuk bertelur," kata Jumawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com