Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tersangkut Jaring Nelayan, 2 Penyu Sisik Dilepasliarkan

Kompas.com - 22/03/2022, 18:08 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Dua ekor penyu sisik yang sebelumnya sempat tersangkut di jaring nelayan kembali dilepas ke alam bebas.

Kedua ekor penyu sisik itu dilepaskan di Pantai Dusun Pajinggahan, Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur.

Pelepasan dua ekor penyu sisik tersebut dilakukan oleh warga bersama tim Resort Konservasi Wilayah (RKW) 11 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bawean, aktivis Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean dan Masyarakat Adat Bawean (MAB), Senin (21/3/2022).

Baca juga: Operasi Warung Kopi di Gresik, Satpol PP Mendapati Bilik yang Menjadi Tempat Mesum

"Sebelum dilepaskan ke habitatnya kemarin, terlebih dulu dilakukan pengukuran terhadap kedua ekor penyu tersebut," ujar Kepala RKW 11 BKSDA Pulau Bawean Nur Syamsi, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (22/3/2022).

Hasil pengukuran yang dilakukan, satu ekor penyu sisik memiliki ukuran kerapas (panjang 34 sentimeter dan lebar 31 sentimeter), dengan panjang dari kepala 45 sentimeter, panjang kaki depan 17 sentimeter, kaki belakang 10 sentimeter dan berat 3,4 kilogram.

"Satunya lagi memiliki berat 5,4 kilogram, dengan ukuran kerapas (panjang 40 sentimeter dan lebar 37 sentimeter), panjang dari kepala 53 sentimeter, panjang kaki depan 21 sentimeter dan kaki belakang 13 sentimeter," kata Nur Syamsi.

Baca juga: 28 Rumah Warga di Gresik Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Nur Syamsi menjelaskan, kedua ekor penyu sisik tersebut dilepaskan di Pantai Dusun Pajinggahan, yang berada pada koordinat -5.723833, 112.688913.

Agenda pelepasan tersebut juga disaksikan oleh Ketua Pokdarwis Pantai Cellong dan warga setempat.

Sebelumnya, kedua ekor penyu sisik tersebut sempat tersangkut di jaring nelayan yang sedang mencari ikan.

Oleh warga, penyu sisik yang berjenis kelamin jantan tersebut sempat dipelihara di kolam hingga 15 hari.

Usai kondisi kedua penyu sisik tersebut dirasa bagus, baru kemudian kembali dilepasliarkan ke habitatnya.

Baca juga: Marak Penawaran Kendaraan Mengatasnamakan Pejabat di Gresik, Polisi: Jangan Mudah Percaya

Kabid Penelitian, Pendidikan, Pengembangan SDM dan Inovasi, Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean Yusra menambahkan, penyu merupakan salah satu satwa dengan masa hidup sangat panjang.

Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi dewasa oleh penyu, juga terbilang lama.

"Kebanyakan jenis penyu mesti berpindah-pindah, dari habitat satu ke yang lainnya selama periode tertentu. Migrasi yang sangat jauh, baik semasih menjadi tukik, remaja maupun setelah dewasa adalah fenomena," tutur Yusra.

Yusra juga menjelaskan, letak Pulau Bawean yang berada di tengah-tengah antara Pulau Jawa dan Kalimantan serta di kelilingi lautan, menjadikan Pulau Bawean menjadi salah satu tempat migrasi bagi penyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com