GRESIK, KOMPAS.com - Dua ekor penyu sisik yang sebelumnya sempat tersangkut di jaring nelayan kembali dilepas ke alam bebas.
Kedua ekor penyu sisik itu dilepaskan di Pantai Dusun Pajinggahan, Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur.
Pelepasan dua ekor penyu sisik tersebut dilakukan oleh warga bersama tim Resort Konservasi Wilayah (RKW) 11 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bawean, aktivis Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean dan Masyarakat Adat Bawean (MAB), Senin (21/3/2022).
Baca juga: Operasi Warung Kopi di Gresik, Satpol PP Mendapati Bilik yang Menjadi Tempat Mesum
"Sebelum dilepaskan ke habitatnya kemarin, terlebih dulu dilakukan pengukuran terhadap kedua ekor penyu tersebut," ujar Kepala RKW 11 BKSDA Pulau Bawean Nur Syamsi, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (22/3/2022).
Hasil pengukuran yang dilakukan, satu ekor penyu sisik memiliki ukuran kerapas (panjang 34 sentimeter dan lebar 31 sentimeter), dengan panjang dari kepala 45 sentimeter, panjang kaki depan 17 sentimeter, kaki belakang 10 sentimeter dan berat 3,4 kilogram.
"Satunya lagi memiliki berat 5,4 kilogram, dengan ukuran kerapas (panjang 40 sentimeter dan lebar 37 sentimeter), panjang dari kepala 53 sentimeter, panjang kaki depan 21 sentimeter dan kaki belakang 13 sentimeter," kata Nur Syamsi.
Baca juga: 28 Rumah Warga di Gresik Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Nur Syamsi menjelaskan, kedua ekor penyu sisik tersebut dilepaskan di Pantai Dusun Pajinggahan, yang berada pada koordinat -5.723833, 112.688913.
Agenda pelepasan tersebut juga disaksikan oleh Ketua Pokdarwis Pantai Cellong dan warga setempat.
Sebelumnya, kedua ekor penyu sisik tersebut sempat tersangkut di jaring nelayan yang sedang mencari ikan.
Oleh warga, penyu sisik yang berjenis kelamin jantan tersebut sempat dipelihara di kolam hingga 15 hari.
Usai kondisi kedua penyu sisik tersebut dirasa bagus, baru kemudian kembali dilepasliarkan ke habitatnya.
Baca juga: Marak Penawaran Kendaraan Mengatasnamakan Pejabat di Gresik, Polisi: Jangan Mudah Percaya
Kabid Penelitian, Pendidikan, Pengembangan SDM dan Inovasi, Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean Yusra menambahkan, penyu merupakan salah satu satwa dengan masa hidup sangat panjang.
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi dewasa oleh penyu, juga terbilang lama.
"Kebanyakan jenis penyu mesti berpindah-pindah, dari habitat satu ke yang lainnya selama periode tertentu. Migrasi yang sangat jauh, baik semasih menjadi tukik, remaja maupun setelah dewasa adalah fenomena," tutur Yusra.
Yusra juga menjelaskan, letak Pulau Bawean yang berada di tengah-tengah antara Pulau Jawa dan Kalimantan serta di kelilingi lautan, menjadikan Pulau Bawean menjadi salah satu tempat migrasi bagi penyu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.