Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 2 Tahun Vakum, Pasar Semawis di Kawasan Pecinan Semarang Dibuka Lagi

Kompas.com - 27/05/2022, 23:36 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pasar Semawis atau sering disebut kuliner pasar malam di kawasan Pecinan Semarang akhirnya dibuka kembali setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, saat ini lapak makanan yang berjejer rapi di Gang Warung, Pecinan Semarang harus beroda.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Komunitas Pecinan Semawis Semarang, Harjanto Halim. Menurut Harjanto, peraturan terbaru itu diterapkan agar lebih efektif dalam memindahkan lapak.

"Jadi lebih mudah dibereskan ketika sudah selesai. Juga tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat pada siang hari," jelas Harjanto kepada Kompas.com (27/5/2022) malam.

Baca juga: Setelah Berhari-hari Lumpuh, Aktivitas Ekspor di Pelabuhan Semarang Berangsur Normal

Tak hanya itu, seluruh aktivitas di Pasar Semawis Semarang juga harus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Untuk operasionalnya, Pasar Semawis akan buka pada hari Jumat-Minggu pukul 18.00 sampai 22.00 WIB.

Pada hari pertama pembukaan Pasar Semawis ini, terhitung hanya membuka 47 lapak. Namun, kedepannya akan lebih dibuka hingga 125 lapak.

"Kalau bisa dipenuhi lagi. Meski tidak bisa seramai dulu, setidaknya nanti ada 100 lapak bisa lah," tutur Harjanto.

Dia tidak menyangka antusiasme warga Kota Semarang dalam menyambut kembali Pasar Semawis. Menurut Harjanto, hal ini menjadi penanda bangkitnya denyut ekonomi di Kota Semarang.

"Senang sekali, sangat di luar dugaan. Padahal kemarin hanya promosi lewat video, ternyata direspon," jelas dia.

Baginya, Pasar Semawis menjadi salah satu simbol keberagaman yang baik di Kota Semarang.

"Pedagangnya tidak hanya Chinese, yang beli juga tidak hanya Chinese. Pokoknya disini dagangannya enak-enak, murah, dan laris," tutur Harjanto.

Hal senada disampaikan salah satu pengunjung, Widi. Dirinya mengaku, merasa senang bisa berkunjung ke Pasar Semawis untuk pertama kali. Lantaran dirinya baru datang dari Hongkong ke Indonesia.

"Kok ada kayak gini. Katanya masyarakat Indonesia mayoritas muslim, ternyata di sini berbaur. Heran juga," jelas Widi.

Sementara itu pengunjung lain, Dira mengatakan, dibukanya kembali Pasar Semawis memiliki kesan tersendiri untuknya. Selain bisa membeli berbagai macam street food, dirinya tetap berhati-hati untuk menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan.

"Saya harap bisa lebih kondusif, karena belum bener pulih dari pandemi. Tapi semoga bisa seramai dulu dan lebih menyenangkan," pungkas Dira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com