Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Mudik Lebaran 2022, Ada yang Melahirkan hingga Tertinggal di Rest Area

Kompas.com - 07/05/2022, 05:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mudik adalah tradisi masyarakat Indonesia setiap Hari Raya Idul Fitri.

Mereka akan melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman untuk melepas rindu pada keluarga.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, para pemudik akan memadati berbagai daerah di penjuru negeri. Tak hanya itu, semua moda transportasi juga dipenuhi oleh masyarakat.

Tak heran banyak kisah-kisah menarik dari perjalanan mudik ke kampung halaman.

Tertinggal di rest area

Anak ketinggalan di Rest Area Exit Tol Sutojayan Kota Pasuruan, Alawiyah Silvia saat diantar oleh patugas Satlantas Polres Pasuruan Kota ke rumah saudaranya di Perumahan Karya Bakti, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.Dok. Humas Polres Pasuruan Anak ketinggalan di Rest Area Exit Tol Sutojayan Kota Pasuruan, Alawiyah Silvia saat diantar oleh patugas Satlantas Polres Pasuruan Kota ke rumah saudaranya di Perumahan Karya Bakti, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.
Bocah SD berinisial AS tertinggal di kawasan rest area Exit Tol Sutojayan, Kota Pasuruan saat mudik bersama keluarganya dari Jakarta ke Banyuwangi pada Selasa (26/4/2022) pagi.

Saat itu orangtua AS turun dari mobil sementara AS tidur di dalam mobil.

Tak lama kemudian, AS terbangun dan ikut turun untuk ke toilet. Saat hendak turun, AS sempat berpamitan kepada salah satu kakaknya yang ada di dalam mobil.

Orantuanya sempat bertanya kepada kakak AS dan sang kakak menjawab adiknya masih tidur di mobil. Mereka pun melanjutkan perjalanan.

Saat kembali ke toilet, AS terkejut saat tahu keluarganya sudah tak ada di parkiran. Petugas yang ada di lokasi pun langsung mengevakuasi anak tersebut.

AS diantar ke salah satu keluarga yang memiliki marga sama dengan AS yang berada di Pasuruan.

Baca juga: Pemudik dari Jakarta Tak Sadar Anaknya Ketinggalan di Rest Area Tol Sutojayan Pasuruan

Tertinggal saat terjebak macet di tol

Cerita Pemudik 11 Jam Terjebak Macet di Tol Tangerang-Merak, Sampai Sahur DimobilKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Cerita Pemudik 11 Jam Terjebak Macet di Tol Tangerang-Merak, Sampai Sahur Dimobil
Dewi Hariana asal Kampung Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, tertinggal di dalam Tol Tangerang-Merak Km 91 pada Sabtu (30/4/2022).

Peristiwa tersebut berawal saat Dewi dan keluarganya hendak mudik dari Tangerang ke Palembang.

Saat terjebak macet, sang ibu turun untuk ke toilet yang ada di pinggir jalan tol arah Pelabuhan Mereka.

Tak diduga kemacetan bisa terurai dan mobil keluarga tersebut harus berjalan. Sopir sempat memperlambat laju kendaraannya sambil menunggu Dewi.

Namun kendaran yang berada di belakangnya terus menyembunyikan klakson. Mau tak mau mereka harus meneruskan perjalanan.

Keluarga sempat berusaha mencari Dewi, namun keberadaanya tak diketahui. Apalagi Dewi tak membawa ponsel dan uang.

Keluarga pun melaporkan kejadian tersebut ke petugas.

Baca juga: Seorang Ibu Asal Banten Tertinggal di Tol Tangerang-Merak Saat Mudik, Ini Ceritanya

 

Melahirkan di atas kapal

Para pemudik pejalan kaki mulai berdatangan di Pelabuhan Bakauheni, Jumat (6/5/2022) untuk menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten. Diprediksi puncak arus balik akan terjadi pada 7 - 8 Mei 2022.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Para pemudik pejalan kaki mulai berdatangan di Pelabuhan Bakauheni, Jumat (6/5/2022) untuk menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten. Diprediksi puncak arus balik akan terjadi pada 7 - 8 Mei 2022.
Mascicih (31), pemudik asal Palembang, Sumatera Selatan, melahirkan bayi laki-laki di atas KMP Trimas Kanaya, saat kapal akan sandar di dermaga dua Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (29/4/2022).

Saat itu ibu tiga anak hendak mudik ke Serang, banten. Persalinan dilakukan secara normal dibantu keluarga dan petugas kapal.

Peristiwa tersebut berawal saat Mascicih mengeluh sakit perut dan hendak melahirkan. Pihak kapal pun segera melapor ke ASDP dan petugas di darat segera menyiapkan ambulans dan petugas kesehatan.

Namun sebelum kapal bersandar di pelabuhan, Mascicih lebih dahulu melahirkan di atas kapal yang berlayar dari Bakauhuni, Lampung dengan fasilitas seadanya.

Setelah kapal bersandar, Mascicih dan bayinya langsung dievakuasi ke Puskesmas Pulomerak, Kota Cilegon. Ibu dan anak tersebut kemudian dinyatakan sehat.

Baca juga: Cerita Mascicih, Pemudik yang Melahirkan di Atas KMP Trimas Kanaya, Beri Nama Anaknya Sesuai Kapal

Mudik pakai bajaj ke Tasikmalaya

Dadang (54) berserta anak dan istrinya mudik menuju Tasikmalaya dari Jakarta menggunakan Bajaj, Dadang menjadi pusat perhatian saat Kawasan Nagreg mengalami kemacetan, Sabtu (30/4/2022)KOMPAS.com/ M ELGANA MUBAROKAH Dadang (54) berserta anak dan istrinya mudik menuju Tasikmalaya dari Jakarta menggunakan Bajaj, Dadang menjadi pusat perhatian saat Kawasan Nagreg mengalami kemacetan, Sabtu (30/4/2022)
Dadang (54), seorang pemudik asal Tasikmalaya, Jawa Barat memilih pulang kampung menggunakan bajaj.

Ia bersama keluarganya menempuh perjalanan selama 12 jam lebih dari Jakarta.

Bukan pertama kali, Dadang beserta keluarga mudik menggunakan bajaj. Ia mengaku kerap bepergian jarak jauh dengan bajaj yang sama.

Dadang tidak merasa kecewa karena mudik menggunakan bajaj. Bagi dia, lebih penting menikmati pemandangan selama perjalanan dan sampai di tujuan dengan selamat.

Dadang juga tak pernah bosan menyusuri jalur Puncak, Cianjur, Padalarang, Bandung dan lintasan selatan Jawa Barat.

"Pulang ke Tasikmalaya ya enggak bisa lewat tol, jadi nikmati saja jalur yang ada," ungkapnya.

Baca juga: Satu Keluarga Mudik Gunakan Bajaj dari Jakarta Menuju Tasikmalaya

Mudik bawa 6 burung kesayangan

Budiono mudik dari Bekasi ke Karanggede Boyolali mengajak enam burung kesayangannya.KOMPAS.com/Dian Ade Permana Budiono mudik dari Bekasi ke Karanggede Boyolali mengajak enam burung kesayangannya.
Budiono (40) mudik dari Bekasi menuju Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Barat dengan membawa enam burung kesayangan.

Burung-burung tersebut diletakkan dalam kurungan yang ia letakkan di bagian belakang motor yang telah ia modifikasi.

Budiono mengaku 'mengajak' burung kesayangannya mudik karena jika ditinggal tak ada yang merawat.

"Ini saya bawa pakan dan kebutuhan burung, ini burung berkicau jadi butuh perhatian ekstra," ungkapnya.

Burung yang dibawanya berjenis kenari, murai, dan juga pleci.

"Kalau hujan ya berteduh, karena kasihan burungnya kalau menerobos hujan," kata Budi.

Budi harus membawa burung-burungnya mudik ke Boyolali menggunakan motor karena hanya dia yang merawatnya. Ia sendiri mengaku akan tinggal di kampung halaman selama 2 minggu.

Baca juga: Kisah Budiono Mudik Bareng 6 Burung Kesayangannya, Naik Motor Bekasi-Boyolali

 

Kayuh sepeda dari Bekasi ke Purwokerto

Dedi Sukmadi (60) pemudik asal Garut yang mengayuh sepeda dari Bekasi menuju Purwokerto Jawa Tengah. Dedi sudah menghabiskan waktu 3 hari dari Bekasi ke Pos Terpadu Cileunyi, Jumat (29/4/2022)KOMPAS.com/ M ELGANA MUBAROKAH Dedi Sukmadi (60) pemudik asal Garut yang mengayuh sepeda dari Bekasi menuju Purwokerto Jawa Tengah. Dedi sudah menghabiskan waktu 3 hari dari Bekasi ke Pos Terpadu Cileunyi, Jumat (29/4/2022)
Demi bertemu sanak keluarga, Dedi Sukmadi (60) rela mengayuh sepeda dari Bekasi, Jawa Barat menuju Purwokerto, Jawa Tengah.

Ia mengaku biasanya menghabiskan waktu enam hari dari Bekasi ke Purwokerto.

"Udah 3 hari dari Bekasi, biasanya perjalanan 6 hari ke Purwokerto, Jawa Tengah. Itu kalau santai, ada istirahat. Kalau buru-buru bisa 4 hari," katanya ditemui di Pos Terpadu Cileunyi, Jumat (29/4/2022) dini hari.

Dedi tak hanya mengendarai sepeda untuk mudik lebaran. Setiap harinya, Dedi kerap berjalan kaki atau bersepeda melibat tiga kota untuk mencari nafkah.

"Pake sepeda kan santai, nggak harus buru-buru. Udah mah motor nggak ada juga, kadang saya mah jalan kaki. Kalau pakai sepeda mah tiap hari, Bekasi-Tangerang-Jakarta," tuturnya.

Di tengah perjalanan, Dedi beristirahat di masjid, rumah sakit sampai teras Polsek.

"Tidur ya di Masjid, pernah di Rumah Sakit, kalau nyari kerja pas daerah Bekasi-Tangerang saya tidur di Polsek," bebernya.

Baca juga: Kisah Dedi, Pemudik yang Mengayuh Sepeda dari Bekasi ke Purwokerto Demi Bertemu Keluarga

Antre 10 jam belum masuk kapal

Sejumlah kendaraan mengantre untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (30/4/2022). Pengelola pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry memprediksi puncak arus mudik Pelabuhan Merak akan berlangsung hingga H-2 atau 30 April 2022.ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Sejumlah kendaraan mengantre untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (30/4/2022). Pengelola pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry memprediksi puncak arus mudik Pelabuhan Merak akan berlangsung hingga H-2 atau 30 April 2022.
Nurcholis (46), salah satu sopir bus bertahan di atas kendaraannya walau sudah menunggu 10 jam di dermaga eksekutif Pelabuhan Merak untuk masuk ke dalam kapal pada Rabu (27/4/2022).

Mesin kendaraannya terus menyala agar penumpang tidak kepanasan di dalam bus jurusan Jakarta-Palembang itu.

"Dari jam 3 subuh sampe di Pelabuhan, sampai sekarang jam 12 siang. Sudah 10 jam belum masuk ke dalam kapal," kata Nurcholis saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (27/4/2022).

Ia mengatakan petugas lebih memprioritaskan kendaraan kecil dan truk barang untuk masuk terlebih dahulu ke dalam kapal.

Bahkan, hasil pengamatannya ada pembatasan kendaraan di atas kapal. Sebab, pintu masuk kapal sudah ditutup meski kondisinya belum penuh.

"Kapal belum penuh udah berangkat, paling bus cuma ada dua, tiga doang, kebanyakan yang didahulukan kendaraan kecil sama truk barang," ujar dia.Baca juga: Curhat Pemudik di Pelabuhan Merak, Antre 10 Jam Belum Masuk Kapal

https://regional.kompas.com/read/2022/04/27/133804678/curhat-pemudik-di-pelabuhan-merak-antre-10-jam-belum-masuk-kapal?page=all#page2

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com