Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Ngaji Dilaporkan Cabuli Santriwati, Sering Memijat Sebelum Pelajaran Dimulai

Kompas.com - 05/05/2022, 14:42 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

 

NUNUKAN, KOMPAS.com – Guru mengaji berinisial MS (52) di Kecamatan Seimanggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, diduga melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap bocah di bawah umur.

Kapolsek Nunukan Kota, Iptu Ridwan Supangat mengungkapkan, dugaan tindak asusila yang dilakukan MS diketahui setelah korban, berinisial SM (12), mengadukan peristiwa yang dialaminya kepada ayahnya.

"Ayah korban tidak terima anaknya disentuh sentuh organ kewanitaannya, sehingga Selasa 3 Mei 2022, membuat aduan ke Pos Polisi Seimanggaris, yang merupakan wilayah hukum Polsek Nunukan Kota," ujarnya, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Korban Pencabulan Guru Ngaji di Ngawi Capai 8 Siswa, 6 Masih di Bawah Umur

Tindak asusila tersebut, kata Supangat, tidak hanya sekali dilakukan. Ada beberapa korban juga yang mengalami tindakan serupa yang diperkirakan terjadi sejak November 2021 sampai Februari 2022.

"Pelaku sering melakukan tindak asusila, memang tidak sampai ada persetubuhan, hanya sebatas menyentuh bagian perempuan yang tidak sepantasnya untuk disentuh. Perbuatan itu dilakukan di rumahnya sebelum mengaji dimulai," jelasnya.

Sebagaimana dijelaskan Supangat, para santriwati tersebut biasanya datang untuk belajar mengaji sekitar pukul 13.00 Wita.

Kedatangan mereka lebih cepat 1 jam dari jadwal dimulainya pelajaran mengaji pada 14.00 Wita. Dalam rentang waktu itu, para santri ataupun santriwati diperbolehkan bermain ataupun menonton TV.

Sementara untuk para korban, biasanya diminta tolong untuk memijat terduga pelaku, atau gantian dipijat.

Saat dipijat itulah, Ridwan menuturkan pelaku ikut memijat kaki korban dan memegang bagian tubuh korban yang paling sensitif.

Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Ngawi Cabuli 7 Siswa sejak 2019

"Sebenarnya korban menolak, tapi selalu saja dibilang tidak apa-apa oleh pelaku," katanya lagi.

SM yang menjadi korban, akhirnya takut saat disuruh orangtuanya mengaji. Dari gelagat aneh tersebut, ayahnya menanyakan sebabnya dan akhirnya keluar pengakuan mengejutkan dari putrinya yang membuatnya memutuskan membawanya ke polisi.

Berakhir damai

Kasus ini sempat menjadi perhatian khusus polisi. Dari Pos Polisi Seimanggaris, terduga pelaku akhirnya dibawa ke Polsek Nunukan Kota untuk dimintai keterangan.

Langkah mediasi juga ditempuh, mempertemukan pihak keluarga dan terduga pelaku.

"Akhirnya berakhir damai. Keluarga korban tidak menuntut terduga pelaku lebih jauh. Ada kompensasi dan perjanjian tertulis bahwa perbuatan tersebut tidak akan terulang," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com