KULON PROGO, KOMPAS.com –Sebanyak 80 tukang becak menerima santunan hari raya dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Santunan berupa tunai Rp 200.000 dan ditambah 5 kilogram beras.
Penyerahan santunan berlangsung di Alun-alun Wates, depan kediaman Bupati Kulon Progo, Sutedjo.
“Kami berharap pada penerima untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Kami berharap bisa sedikit membantu dalam menghadapi lebaran serta tentu memberikan kebahagian kepada seluruh penerima,” kata Sutedjo dalam keterangan tertulis Dinas Kominfo Kulon Progo, Rabu (27/4/2022).
Pemerintah mendorong pengumpulan zakat infaq fitrah di kalangan aparat sipil negara (ASN) melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kulon Progo
Dana terkumpul itu lalu disalurkan lewat berbagai program dan kegiatan, salah satunya santunan Ramadhan bagi tukang becak karena mereka masuk dalam kategori fakir dan miskin.
Hal ini menunjukkan kepedulian kepada warga masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Baznas sendiri memiliki empat program besar, yakni Kulon Progo Taqwa, Kulon Progo Sehat, Kulon Progo Peduli dan Kulon Progo Makmur.
Baznas kemudian menyalurkan atau mentasyarufkan dana terkumpul ke berbagai kegiatan dalam program-program itu.
Baca juga: Video Viral Oknum Tukang Becak Tipu Wisatawan, Ini Tindak Lanjut Pemkot Yogyakarta
Pentasyarufan sejumlah Rp 1,8 miliar untuk 5.000 penerima manfaat di Ramadhan tahun ini.
Penerimanya bisa lembaga maupun perorangan, seperti halnya dari kelompok tukang becak.
"Hari ini kita mentasyarufan kepada 80 tukang becak, total yang kita tasyarufankan di bulan Ramadhan ini RP. 1,8 Miliar dengan 5.000 lebih penerima manfaat baik berupa lembaga maupun perorangan," kata Alfanuha Yushida, Ketua Baznas Kulon Progo.
Alfanuha berharap pada tahun mendatang Baznas Kulon Progo bisa memberikan layanan yang lebih baik sehingga nantinya dapat menyalurkan dengan nilai yang lebih besar lagi dari tahun ini.
Hal tersebut dinilai terkait erat dengan dukungan Pemkab Kulon Progo dan warga masyarakatnya.
Tukang becak bernama Sutopo tampak di antara penerima santunan. Sutopo sering mangkal di sekitaran Terminal Kulon Progo.
Baca juga: Pengayuh Becak di Semarang Kini Sepi Penumpang hingga Harus Berutang
Sutopo melihat pemberian santunan seperti tunjangan hari raya atau THR yang jamak dirasakan kelompok pekerja .
Sutopo mengaku sangat terbantu dengan “THR” ini. Pasalnya, pendapatan sehari-hari tergerus pandemi Covid-19, transportasi online dan perekonomian terasa belum pulih benar.
Ia berharap hal ini membawa berkah dan bermanfaat.
“Selama pandemi ini narik becak sangat sepi sekali, ibaratnya mati enggan hidup enggan, pendapatannya tidak bisa diprediksi karena kadang narik kadang tidak," kata Sutopo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.