Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Frans Maniagasi
Anggota Tim Asistensi RUU Otsus Papua (2001)

Anggota Tim Asistensi RUU Otsus Papua (2001).

Bangun Papua, Belajar dari Pengalaman Joint Development for Irian Jaya

Kompas.com - 25/04/2022, 15:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ditambah dengan keterbatasan kala itu untuk menjangkau wilayah terisolir jika dibandingkan dengan Papua saat ini.

Kala itu, Yayasan tampil sebagai agen pembangunan dan perubahan. Yayasan sukses memberikan pendidikan dan skill kepada staf lokal mau pun asing yang mendampingi serta ditunjang dengan dana memadai.

Yayasan menjadi perintis menerobos isolasi sehingga dapat menjangkau kampung–kampung.

Contoh proyek kakao dan peternakan sapi di Genyem (Kabupaten Jayapura), ternak kelinci di Wamena (Jayawijaya), pabrik tapioka di Nabire merupakan proyek rintisan dari Yayasan ini yang diwariskan sejak era 1970–an.

Yayasan ini melakukan hal substantif, yaitu pembinaan masyarakat secara umum dan mengembangkan individu dalam kelompok suku untuk usaha produktif.

Menurut pendapat saya, langkah itu embrio terbentuknya kapitalis marga. Terpenting juga, Yayasan membina dan membentuk sikap mental, mengubah mind set masyarakat menghadapi modernisasi dan globalisasi khususnya dalam bidang sosial – ekonomi.

Pada saat yang sama percepatan pembangunan yang dilaksanakan oleh JDF, yaitu “memanusiakan” Orang Asli Papua (OAP).

Maknanya pembangunan bukan semata peningkatan pendapatan, tapi mengubah cara pandang masyarakat dari ekonomi subsisten kepada ekonomi pasar sehingga pembangunan yang dilakukan pada akhirnya mengangkat harkat, martabat dan harga diri masyarakat Papua.

Untuk mewujudkan tujuan itu, Yayasan melakukan kegiatan seperti mendirikan dan mengembangkan proyek perekonomian yang produktif, melalui investasi langsung.

Memberikan kredit investasi di sektor pertanian rakyat, peternakan, perikanan, kehutanan, jasa pelatihan dan konsultasi teknis.

Salah satu contoh usaha sukses rintisan JDF adalah batik Papua yang hingga kini masih kita temui.

Dalam rangka memberikan kredit, Yayasan membentuk lembaga perkreditan untuk melayani para pengusaha lokal terkait permodalan.

Tak hanya memberi kredit modal, Yayasan juga membimbing, mengadvokasi dan mengawasi agar dana pinjaman tersebut tidak disalah gunakan.

Yayasan juga menyediakan jasa untuk memperoleh alat produksi hingga memasarkan hasil produksi.

Yayasan berfungsi sebagai Griya Niaga (Trading House) bagi hasil produksi para pengusaha petani dan nelayan lokal.

Salah satu permasalahan Papua hari ini adalah tidak adanya trading house yang berfungsi memasarkan produk lokal dari masyarakat Papua.

Kalaupun ada tidak terorganisir, tidak terlembaga dan parsial. Bahkan masyarakat dieksploitasi hanya menjadi pengumpul, produknya dibeli para cungkong dengan harga di bawah standar.

Bahkan terkadang mereka dieksploitasi dan dimanipulasi saja.

Selain itu melalui anak perusahaannya PT Jodefo Irja bertindak menangani perdagangan komoditi Papua seperti karet, coklat, kopi dari petani binaan Yayasan di seluruh pelosok tanah Papua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com