Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Rp 65 Juta Hasil 7 Tahun Menabung Hilang Setelah Jadi Korban Penipuan, Driver Ojol: Cita-cita Membangun Rumah Gagal

Kompas.com - 23/04/2022, 09:13 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Irwanuari Kiswanto, driver ojek online (ojol) asal Semarang, Jawa Tengah, yang mengalami penipuan oleh orang tak dikenal dengan modus undian berhadiah bank mengaku uang tersebut hasil jerih payahnya selama tujuh tahun.

Diketahui, dalam kejadian itu ia mengalami kerugian sebesar Rp 65 juta.

Kata Irwanuari, uang tersebut rencananya akan digunakannya untuk membangun rumah sederhana setelah Idul Fitri nanti.

"Sekarang tak punya tabungan. Cita-cita kami membangun rumah sederhana juga gagal. Tabungan itu adalah jerih payah saya selama tujuh tahun menabung," kata Warga Sembungharjo, Genuk ini, kepada Kompas.com , Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Mengaku Dihipnotis Lewat Telepon, Driver Ojol Kehilangan Rp 65 Juta, Ahli: Beri Ruang untuk Kesadaran

Kronologi kejadian

Irwanuari menceritakan, kejadian yang dialaminya berawal saat dirinya mendapat panggilan masuk melalui apliksai WhatsApp, Selasa (19/4/2022) sekitar pukul 11.44 WIB.

Saat itu, dia hendak mengantar penumpang dari Menoreh menuju Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Baca juga: Kronologi Lenyapnya Uang Tabungan Rp 65 Juta Milik Driver Ojol, Bermula Ditelepon Nomor Asing Mengaku dari Bank

Kata Irwanuari, nomor tersebut sudah menghubungi sebanyak dua kali dan pada panggilan ketiga ia mengangkatnya.

"Penelepon itu menggunakan nomor 1(401)777-7910. Dia mengaku dari bank," ujarnya.

"Kebetulan kan saya sudah selesai mengantar penumpang ya," sambungnya.

Baca juga: Driver Ojol di Semarang Jadi Korban Penipuan, Uang Hasil Tabungan 7 Tahun Hilang

Setelah berkomunikasi, kata Irwanuari, pelaku mengirimkan link dengan alasan untuk melihat poni di bank yang ia pakai.

Tanpa disadari Irwanuari, link tersebut ternyata terhubung ke akun mobile banking-nya.

"Akhirnya, saya klik link itu dan langsung terkoneksi ke akun mobile banking saya," ujarnya.

Baca juga: Beri Kode OTP, Driver Ojol Kehilangan Rp 65 Juta di Tabungan: Saya Klik Linknya, Lalu Nyambung ke M-Banking

Mengaku seperti dihipnotis

Irwanuari mengaku, saat kejadian ia seperti dihipnotis. Sebab, dirinya mengikuti apa yang dikatakan oleh penelepon tersebut.

"Setelah itu, saya memberikan kode one time password (OTP) kepada penelpon itu. Saya benar-benar tak sadar," ungkapnya.

Kata Irwanuaro, setelah menguras tabungan di Bank BRI miliknya, pelaku itu juga menguras tabungan di Bank BCA miliknya.

Baca juga: Ojol yang Uang Tabungannya Rp 65 Juta Lenyap Ternyata Belum Lapor Polisi

Total, sambungnya, uangnya raib dikuras pelaku Rp 65 juta.

"Kalau ditotal yang ada di Bank BRI Rp 31 juta dan di Bank BCA Rp 34 juta bearti total ada Rp 65 juta," ujarnya.

Setelah itu, penelepon itu memblokir nomornya. Selain itu, beberapa chat penelepon tersebut juga dihapus.

Saat itulah Irwan mulai curiga dan baru sadar telah menjadi korban penipuan.

Baca juga: Uang Rp 65 Juta Driver Ojol Hasil 7 Tahun Menabung Langsung Ludes Usai Ditelepon Nomor Ini, Bagaimana Bisa?

 

(Penulis : Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com