Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi yang Ditembak karena Peras Warga Saat "Check In" Pernah Jadi Biang Kerok Bentrokan Perguruan Bela Diri

Kompas.com - 22/04/2022, 21:04 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Bripda PS, anggota Polres Wonogiri, Jawa Tengah, ditembak anggota Tim Resmob Polresta Solo, karena melawan saat hendak ditangkap, Selasa (19/4/2022).

PS dan empat rekannya yang merupakan warga sipil ditangkap terkait kasus pemerasan terhadap warga yang check in di salah satu hotel di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca juga: Tim Resmob Polresta Solo Tembak Anggota Polres Wonogiri, Diawali Laporan Pemerasan

Ternyata, bukan kali ini saja PS berulah.

Baca juga: Kronologi Kasus Pemerasan hingga Penembakan Anggota Polres Wonogiri oleh Tim Resmob Polresta Solo

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudussy  mengatakan, PS pernah melakukan kekerasan ke pacarnya.

Baca juga: Fakta Anggota Polres Wonogiri Ditembak Tim Resmob Polresta Solo, Berawal Peras Warga yang Check In di Hotel Melati

"Pernah menganiaya pacarnya," kata Iqbal, saat rilis kasus di Mapolda Jateng, Kamis (21/4/2022), dikutip dari Surya, Jumat (22/4/2022).

Tak hanya itu, PS juga pernah membuat onar hingga menyebabkan dua perguruan beladiri bentrok.

Dia juga pernah membubarkan latihan perguruan beladiri dengan pistol.

"Dia beberapa kali menjalani sidang kode etik," ucap Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, PS ditangkap di Kecamatan Makamhaji, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Selasa (19/4/2022).

Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Solo Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ade Safri Simanjutak mengatakan, kejadian berawal saat Polresta Solo mendapat laporan dari seorang warga Solo berinisial WP (66), yang mengaku diperas oleh komplotan PS yang berjumlah lima orang, Senin (18/4/2022), sekitar pukul 13.00 WIB.

Untuk memeras korban, pelaku terlebih dulu mengintai orang yang check in di hotel kelas melati di Sukoharjo.

Setelah mengintai, pelaku mendokumentasikan sasarannya dengan difoto saat bersama wanita ketika meninggalkan hotel.

 

Berbekal foto tersebut, komplotan pelaku meminta uang dengan cara memaksa korban.

Korban yang merasa diperas kemudian melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Solo.

Hingga Tim Resmob Polresta Solo mencari dan menemukan PS.

Saat akan ditangkap, Bripda PS melakukan perlawanan dengan menabrakan mobil yang dikendarainya ke arah petugas.

Saat itu, kata Ade, petugas sudah memberikan dua kali tembakan peringatan ke udara. Namun tetap tak dihiraukan.

Mobil pelaku terus melaju dan bahkan menabrak dua pengendara sepeda motor.

Atas pertimbangan keamanan dan keselamatan tim maupun masyarakat di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), petugas coba menghentikan pelaku.

“Di situlah kemudian petugas terpaksa kembali menembak ke arah ban mobil yang dikemudikan tersangka sebanyak dua kali untuk menghentikan laju kendaraan pelaku," ucap Ade.

Tak berselang lama, polisi juga menangkap empat pelaku lainnya.

Para pelaku dijerat Pasal 368 atau 369 atau 335 atau 55 atau 56 atau UU Darurat nomor 12 tahun 1951.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: Sosok Bripda PPS, Dicap Polisi Bermasalah, Pernah Pukuli Wanita, Kini Ditangkap Resmob

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com