Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Pengeroyokan Ade Armando, Ada Nama yang Tercemar akibat “Doxing”

Kompas.com - 16/04/2022, 17:04 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

Pada kasus-kasus viral, salah satunya pengeroyokan Ade Armando, orang awam juga bisa menjadi pelaku doxing.

Seseorang yang merasa “bertalian” dengan kasus itu, bisa dengan mudah menyebarkan materi yang disiapkan pelaku.

Menurut CEO Komunikonten ini, ketika seseorang mengekspos hal-hal yang berkaitan dengan pihak lawan, orang tersebut akan merasa puas.

Saat doxing terjadi, korban dikhawatirkan akan terkena dampaknya, tak hanya dari sisi di dunia maya, tetapi juga di kehidupan nyata.

Baca juga: Warga Lampung Dituduh Pukuli Ade Armando, Pengamat: Ini Fitnah, Sangat Bisa Dilaporkan ke Polisi

Hariqo mencontohkan, pada kasus doxing terhadap Budi, keselamatan Budi dikhawatirkan akan terdampak.

“Saat doxing terhadap Mas Budi menyebar, saat itu bisa jadi ada orang yang menganggap Mas Budi adalah pelakunya. Orang itu bisa jadi akan melakukan balas dendam. Ini (doxing) sangat berbahaya sekali,” ucapnya.

Dalam kasus doxing terhadap Budi, Hariqo menyampaikan bahwa polisi seharusnya mengonternya.

“Bentuk counter-nya bisa dengan menyebutkan bahwa data ini tidak fix. Polisi lewat cyber patrol-nya seharusnya bisa cepat melakukan klarifikasi, bahwasannya unggahan itu bohong, palsu, hoaks,” ungkapnya.

Baca juga: Budi Kaget, Fotonya Terpampang sebagai Pengeroyok Ade Armando, padahal Seharian di Lampung

Selain itu, Hariqo juga berpesan agar pihak media sosial memberi perhatian terhadap unggahan-unggahan dari akun-akun anonim.

“Twitter harus hati-hati terhadap konten tidak bertuan,” tuturnya.

Jika tidak segera memberi perhatian, hal ini akan menjadi bumerang bagi pihak penyedia media sosial.

“Hal-hal semacam ini bisa merusak kredibilitas media sosial itu sendiri,” sebutnya.

Baca juga: Pengakuan Pria yang Dituduh Pukuli Ade Armando: Saya Sehari-hari di Way Kanan, kalau Keluar Bikin Konten Mancing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com