Speedboat Terbakar Diduga Korslet Mesin, Motoris dan ABK Terluka Bakar

TARAKAN, KOMPAS.com – Sebuah speedboat bermesin 250 PK, yang berada tidak jauh dari Pelabuhan SDF, belakang pusat perbelanjaan Ramayana, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, mendadak terbakar hebat, Sabtu (16/4/2022) pukul 12.30 Wita.

Kepala Satuan Polisi Air Polres Tarakan Iptu Jamzani mengungkapkan, kebakaran diduga akibat korsleting mesin.

Sehingga, memicu percikan api yang menyambar jeriken berisi bahan bakar di bagian belakang speedboat.

"Dari saksi mata kejadian, seorang sopir angkot bernama Ismail, dia melihat ada percikan api menyambar drum. Sepertinya, di bagian belakang kapal ada sedikit tumpahan BBM yang memicu api cepat membesar dan membakar seluruh bodi kapal," ujar Jamzani, saat dihubungi, Sabtu.

Baca juga: 48 Santri di Tarakan Kaltara Dicabuli Senior, 5 Anak Trauma Berat

Kapal cepat bernama Massagenae tersebut, kata Jamzani, merupakan speedboat carteran yang melayani pelayaran rute Tarakan–KTT–Tanjung Selor.

Saat kejadian, speedboat masih berada tidak jauh dari terminal kapal.

Kapal mengalami kerusakan mesin pompa. Dipastikan tidak ada penumpang yang menjadi korban dalam insiden nahas tersebut.

Hanya ada motoris bernama Khoirul dan seorang ABK bernama Hendra yang sedang melakukan perbaikan mesin pompa air.

Melihat api yang terus membesar, motoris speedboat yang ada di lokasi kejadian berinisiatif menarik kapal Massagenae ke tengah laut, agar api tidak menyebar ke pemukiman warga.

"Speedboat belum memuat penumpang, hanya ada motoris dan ABK. Keduanya mengalami luka bakar 13 persen di bagian wajah, leher, dan kedua tangan," ujar dia.

Kedua korban dilarikan ke RSUD Dr Jusuf SK, sementara speedboat dievakuasi ke Mako Polair Polres Tarakan.

Baca juga: Sabu-sabu 8,2 Kg Disita dari Penumpang di Bandara Juwata Tarakan, Oknum Petugas Avsec Diduga Terlibat

"Kami masih akan dalami bagaimana kejadian pastinya. Sementara, kami belum mendapatkan penjelasan karena Motoris dan ABK masih dalam perawatan medis. Untuk kondisi speedboat, mesin dan bodinya terbakar semua, kami perkirakan kerugian sekitar Rp 75 juta," kata Jamzani.