Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Ribuan Mahasiswa Lampung Berakhir Damai, Gubernur Temui Massa

Kompas.com - 13/04/2022, 16:46 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa Lampung berakhir damai.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay menemui para demonstran di pintu masuk komplek kantor gubernur pada Rabu (13/4/2022) siang.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, sebelum menemui dan berinteraksi langsung dengan massa, Arinal meminta aparat kepolisian menyingkirkan barikade kawat berduri.

Gubernur dan para pengunjuk rasa dari Aliansi Lampung Memanggil sempat berdiskusi alot terkait tuntutan mereka.

Baca juga: Ribuan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Disambut Kawat Berduri

Setelah bernegosiasi, Gubernur Lampung dan Ketua DPRD Provinsi Lampung menyepakati dan siap mengakomodir tuntutan para mahasiswa tersebut.

Dalam tuntutannya, mahasiswa menolak kenaikan harga BBM, menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok, mewujudkan reforma agraria dan mencabut UU Cipta Kerja.

Tuntutan lainnya adalah kemudahan akses kesehatan, pendidikan gratis, serta setop kriminalisasi gerakan rakyat.

Meski menyepakati tuntutan mahasiswa ini, terkait pencabutan UU Cipta Kerja Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay mengatakan UU itu sudah berada di tataran nasional.

"UU Cipta Kerja sudah disahkan dan MK pun sudah memutuskan, tapi kami tetap apresiasi tuntutan mahasiswa," kata Mingrum.

Massa kemudian perlahan membubarkan diri setelah mengultimatum pemerintah untuk segera merealisasikan tuntutan mereka.

Baca juga: Ikut Terima Fee Proyek, Adik Mantan Bupati Lampung Utara Divonis 4 Tahun Penjara

Sementara itu, Koordinator Aksi Aliansi Lampung Memanggil Tomi Pasha mengatakan, aksi yang digelar hari ini mendapat sambutan baik dari pihak pemerintah.

Tomi mengatakan, tuntutan Aliansi Lampung Memanggil sudah disampaikan secara langsung dan diterima oleh Gubernur Lampung.

Namun, Tomi menambahkan, pihaknya meminta agar pemerintah segera menindaklanjuti tuntutan tersebut.

"Jika tidak ada tindak lanjut dalam tempo 3 x 24 jam, kami akan kembali menggelar aksi dengan jumlah yang lebih besar," kata Tomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com