Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Aksi Demo Ribuan Mahasiswa Tasikmalaya Sampai Duduki Gedung DPRD Berjalan Kondusif

Kompas.com - 08/04/2022, 22:45 WIB
Irwan Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya AKBP Aszhari Kurniawan mengaku telah menurunkan 200 anggotanya untuk pengamanan aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa sampai menduduki gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat (8/4/2022).

Meski sempat ada miskomunikasi saat aksi tersebut antara mahasiswa dan petugas kepolisian, pihaknya mengklaim aksi tersebut masih dalam batasan kondusif.

"Kami menurunkan 200 personel. Massa aksi ini diperkirakan mencapai enam elemen. Alhamdulillah mereka (akhirnya) dapat meninggalkan DPRD dengan kondusif," jelas Aszhari kepada wartawan, Jumat sore.

Baca juga: Ribuan Mahasiswa Tasikmalaya Duduki Gedung Dewan Tolak Kenaikan BBM dan Wacana Presiden 3 Periode

Aszhari menyebut miskomunikasi antara pihaknya dengan pengunjuk rasa saat upaya negoisasi supaya demonstrasi berjalan lancar dan aman.

Namun, saat dirinya berbicara ada dari pihak mahasiswa merebut pengeras suara yang dipegangnya saat itu.

"Tadi sempat ada mis (miskomunikasi). Saat kami negosiasi, salah satu perwakilan mahasiswa mengaku bersedia untuk bertemu ketua (DPRD Kota Tasikmalaya). Tapi ketika ketua sudah masuk, mereka menolak kehadiran ketua. Saya tadi mencoba menyampaikan kalau ketua hadir bersama massa. Tapi mahasiswa merebut mikrofon (pengeras suara)," tambahnya.

Baca juga: Mahasiswa di Purwokerto Demo Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Aszhari pun mengklaim dalam aksi tersebut tak ada aksi pemukulan atau saling pukul antara petugas Kepolisian dengan pihak mahasiswa.

Hal ini pun sampai para mahasiswa akhirnya bisa masuk menduduki ruang rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya di lantai 2.

"Tidak ada yang kena pukul dan tidak ada yang memukul," tegas dia.

Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari hampir semua kampus wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, serempak turun ke jalan berunjukrasa mengumandangkan lagu Reformasi menentang kebijakan pemerintahan, Jumat (8/4/2022) sore.

Mereka menuntut kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan harga bahan pokok termasuk minyak goreng dan wacana penundaan Pemilu dibatalkan karena dinilai menyengsarakan rakyat secara langsung.

Baca juga: Tolak Wacana Jabatan Presiden 3 Periode, Ribuan Mahasiswa di Palembang Blokade Jalan DPRD Sumsel

Pantauan Kompas.com, aksi gabungan seluruh elemen mahasiswa di Tasikmalaya tersebut dimulai dengan konvoi motor dan mobil dengan tujuan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya di Kawasan Perempatan Jati, Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Bahkan, ada beberapa mahasiswa yang sudah datang ke titik unjuk rasa sejak pukul 13.00, Selasa siang.

Sesaat seluruh gabungan mahasiswa tiba di lokasi, terlihat ratusan petugas Kepolisian dari Polresta Tasikmalaya sudah berjaga mengamankan lokasi demonstrasi.

Meski sedang menjalankan ibadah puasa, ribuan mahasiswa lengkap beratribut kampus dan organisasinya mulai merangsek ke depan penjagaan petugas Kepolisian.

Mereka bergantian berorasi dan mencoba menerobos meminta masuk ke gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasinya.

Terjadi beberapa kali cek cok mulut dan aksi dorong-dorongan antara pengunjuk rasa dengan petugas kepolisian.

Namun, Kepala Polresta Tasikmalaya Aszhari Kurniawan yang berada di lokasi berniat ingin menenangkan pendemo sudah tak didengar oleh ribuan mahasiswa yang terus merangsek masuk gedung dewan.

Sampai akhirnya ribuan mahasiswa itu memasuki halaman dan ruang sidang gedung dewan yang berada di lantai 2 tersebut dengan teriakan Revolusi, Revolusi, Revolusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com