Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Jasad Bayi Diseret Anjing di Tana Toraja, Polisi Periksa 2 Orang Mahasiswa

Kompas.com - 08/04/2022, 09:05 WIB
Amran Amir,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TANA TORAJA, KOMPAS.com – Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Tana Toraja, Sulawesi Selatan, terus berupaya mengungkap orangtua kasus pembuangan bayi yang terseret oleh anjing di halaman salah satu rumah indekos di Rantekalua, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja d pada Minggu (3/4/2022) sore.

Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, AKP S Ahmad mengatakan pihaknya telah memeriksa 4 orang untuk mengungkap kasus ini.

“Saksi-saksi yang diperiksa ada 4 orang,  yakni ada saksi dari mahasiswa yang kontrak distu dan ada warga yang tinggal disekitar situ,” kata Ahmad, Kamis (07/4/2022).

Baca juga: Warga Tana Toraja Temukan Jasad Bayi Digigit Anjing, Polisi Lakukan Penyelidikan

Menurut Ahmad, untuk pemeriksaan 2 orang saksi dari mahasiswa yakni YP dan YS.

“Keduanya telah diperiksa, YP dan YS adalah saksi yang menemukan bayi diseret oleh anjing di halaman rumah indekos, sementara 2 orang dari warga yang tinggal disekitar saat sementara dimintai keterangan,” ucap Ahmad.

Lanjut Ahmad, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan meski belum mendapatkan petunjuk yang signifikan.

“Kami belum mendapatkan petunjuk yang signifikan namun tetap kami tindak lanjuti mencari bukti-bukti petunjuk,” ujar Ahmad.

Saat kejadian, saksi mata di lokasi, Yosafat (19) menemukan bayi diseret anjing mengatakan awalnya saat sedang makan rujak bersama temannya tiba-tiba ia melihat benda mirip boneka tapi dijilat anjing, karena penasaran dengan warna boneka tersebut yang merah darah, ia turun memastikan dan melihat ternyata kaki manusia.

“Saya teriak bahwa itu kaki bayi manusia, saat saya teriak satu rekan perempuan yang sedang makan rujak tiba-tiba muntah, teman-teman pada turun melihat bayi dan saya suruh jaga dan ditutupi karena saya mau melapor di polisi,” tutur Yosafat.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim demi Ungkap Kasus Pembuangan Bayi yang Diseret Anjing

Sebelumnya diberitakan warga Rantekalua, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja digegerkan dengan penemuan potongan jasad bayi pada Minggu (3/4/2022) sore.

Kapolres Tana Toraja, AKBP Juara Silalahi mengatakan temuan potongan jasad bayai itu ditemukan warga pukul 18.00 Wita tergeletak di halaman rumah dengan kondisi tubuh tidak utuh lagi.

“Dari hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan unit Identifikasi (INAFIS) Polres Tana Toraja, potongan jenazah bayi tersebut terdiri dari bagian perut hingga kaki," kata Juara, dalam rilisnya yang diterima, Senin (4/4/2022).

Lanjut Juara, diperkirakan bayi tersebut berumur satu hari setelah dilahirkan oleh orangtuanya, masih dilengkapi dengan tali pusat dan berjenis kelamin laki-laki.

Baca juga: Sisi Lain Kasus Mahasiswi Aborsi dan Buang Jasad Bayi di Teras Masjid Bantul

“Setelah ditemukan, potongan tubuh bayi dibawa ke rumah sakit RSUD Lakipadada," ucap Juara.

Kapolsek Mengkendek AKP Tu'ba Patanggu mengatakan potongan jasad bayi tersebut pertamakali ditemukan oleh warga bernama Yosafat (19).

“Ia melihat tiga ekor anjing datang ke rumah kosnya sambil menggigit potongan tubuh bayi, diduga tubuh bayi terpotong karena digigit anjing, sedangkan potong tubuh bayi lainnya hingga kini belum ditemukan,” ujar Tu’ba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com