Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Solar Oplosan Jadi Salah Satu Penyebab Kelangkaan Solar di Pekanbaru

Kompas.com - 07/04/2022, 14:57 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau mengungkap lokasi pengoplosan solar di Kota Pekanbaru, Riau dan telah menetapkan satu orang tersangka.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, aksi pelaku pengoplosan ini menjadi salah satu penyebab solar langka di Pekanbaru. Sebab, pelaku membeli solar subsidi ke SPBU dalam jumlah yang banyak.

"Ya, jadi salah satu penyebab solar langka. Karena, pelaku pengoplos ini membeli solar subsidi dari SPBU lalu dibawa ke gudangnya untuk dioplos," ujar Sunarto saat diwawancarai Kompas.com di lokasi pengungkapan didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Ferry Irawan, Kamis (7/4/2022).

Namun berdasar pantauan Kompas.com, sejak beberapa hari terakhir tak terlihat lagi kendaraan yang mengantre mengular sampai ke jalan.

Baca juga: Polisi Ungkap Lokasi Pengoplos Solar di Pekanbaru, 30.000 Liter Disita dan 1 Pelaku Ditangkap

Polisi baru menangkap satu orang pelaku berinisial RM (26), yang mengaku sebagai pekerja. RM awalnya diupah Rp 500.000 per bulan, namun bulan berikutnya naik menjadi Rp 600.000.

Sementara itu, pemilik gudang berinisial FR masih diburu dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Berdasar keterangan RM, kata Sunarto, solar dioplos agar bisa dijual dengan harga tinggi.

RM mencampur solar dengan minyak mentah yang dibeli dari Provinsi Jambi.

"Modus operandi pelaku adalah meniru atau memalsukan bahan bakar minyak hasil olahan tertentu. Caranya dengan mencampur solar dengan minyak mentah," kata Sunarto.

Minyak yang dioplos RM, kata Sunarto, dijual secara non subsidi dengan harga Rp 16.000 per liter. Minyak ini dijual ke perusahaan dan pengelola perkebunan yang ada di Riau dan ke Sumatera Barat.

Usaha solar oplosan ini sudah dilakukan sejak tiga bulan terakhir. Dalam satu bulan, pelaku bisa memproduksi 50.000 liter minyak oplosan.

Selain memburu pelaku lain, polisi juga masih mendalami dugaan keterlibatan petugas SPBU yang menjual solar subsidi kepada pengoplos.

"Masih kami dalami terkait pembelian solar subsidi di SPBU. Kami juga mendalami sudah berapa keuntungan yang didapat para pelaku pengoplos ini," ucap Sunarto.

Pengoplosan solar

Di lokasi pengoplos solar, petugas menyita sejumlah barang bukti, yakni sekitar 30.000 liter solar oplosan, 2 unit mobil box, 1 mesin hisap, 13 baby tank kapasitas 1.000 liter, 2 tangki tempat solar, dan uang tunai Rp 3 juta.

Lokasi pengoplos solar ini letaknya agak jauh dari perumahan warga di kawasan Jalan Melati, Kelurahan Bina Widya, Kecamatan Bina Widya, Pekanbaru, ditemukan pada Minggu (3/4/2022).

Dari pantauan Kompas.com, lokasi pengoplosan minyak solar ini ditutup menggunakan seng di sekelilingnya. Di sudut kanan gudang, terdapat kamera CCTV yang dipasang di atas pohon.

Ada beberapa tangki berukuran besar yang digunakan untuk menampung solar oplosan. Juga ada juga pondok papan kecil di dalamnya diduga tempat penjaga lokasi tersebut.

Baca juga: Lagi, Penimbun Solar dengan Tangki Modifikasi di Palembang Ditangkap

RM dijerat dengan Pasal 54 Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 2001, Tentang Minyak dan Gas Bumi jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUH Pidana, dan Pasal 55 KUHPidana, dengan ancaman 6 tahun penjara dan denda Rp 60 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com