Harga penjualan ikan di Pelabuhan Poumako tergolong sangat murah, dibandingkan dengan pasar ikan yang berada di ibu kota Mimika.
Padahal, ikan yang dibawa oleh nelayan ini merupakan ikan segar yang baru saja ditangkap langsung dari laut.
Sayangnya, para nelayan biasanya harus menjual ikan dengan harga yang murah kepada pemborong lantaran ikan yang dijual per ekor di Pelabuhan Poumako tidak habis.
Baca juga: 2 Korban Penembakan KKB di Puncak Papua Dievakuasi ke Mimika
Alijohn mengharapkan adanya koperasi yang dibentuk pemerintah daerah, sehingga para nelayan tak lagi menjual ikan ke pemborong dengan harga pas-pasan.
“Perlu ada koperasi yang disediakan pemerintah daerah, sehingga kami bisa menjual ikan dengan harga yang memadai melalui koperasi yang disediakan pemerintah,” harapnya.
Menurutnya, selama ini para nelayan tak bisa menjual ikan ke kota lantaran kendala akses transportasi dari Pelabuhan Poumako ke Kota Mimika.
Selain itu, sewa kendaraan seperti mobil pikap membutuhkan biaya sekitar Rp 300.000 sampai Rp 500.000.
Baca juga: 4 Anggota TNI Korban Penembakan KKB di Gome Papua Dievakuasi ke Mimika
Biaya sewa kendaraan, kata Alijohn, cukup mahal bagi para nelayan yang sehari-hari menjual ikan di Pelabuhan Poumako.
Para nelayan itu berharap ada perhatian dari pemerintah Mimika terkait hal tersebut.
“Selama ini kalau kami mau jual ikan ke kota harus sewa kendaraan. Kami harus patungan dari setiap nelayan. Saya harap hal ini bisa diperhatikan Pemda Mimika, sehingga ada kendaraan yang bisa membawa para nelayan untuk menjual ikan di daerah perkotaan,” ucapnya.
Baca juga: Pengawasan Bandara dan Pelabuhan di Mimika Diperketat, Wabup: Semua Orang Harus Diperiksa Betul